Untuk kasus personal yang berpotensi lebih berat pada pandangan subjektifitas. Maka, pemburu tidak sadar bahwa buruannya memiliki kebaikan hati. Komunitas yang ditarget cukup santai menerima permainan sandiwara politis berwujud sosial. Karena mereka tahu, counter attack hanya akan menambah masalah. Apalagi, mereka paham bahwa lawan sesungguhnya adalah penguasa atau aktor-aktor politik yang tidak baik.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk bersikap membuang seseorang. Atau, sudah terlanjur mengucilkan seseorang. Atau ada komunitas telah membuat black list nama-nama yang berbeda pandangan. Atau ada kelompok yang secara sadar tidak adil sedari pemikiran, perkataan dan perbuatan.
Kita lebih baik saling mengingatkan untuk jangan merasa paling benar. Atau sok paling hebat. Kita punya komunitas dan kelompok. Orang lain pun begitu. Apakah harus ada pertempuran? Sudahi dan jangan paksa orang lain menggunakan cara yang sama. Karena belum tentu kita bisa hidup tanpa bantuan orang/kelompok yang terlanjur dirumahkacakan.
Jangan menjadi seperti orang yang kau benci. Karena bisa saja kita melakukan hal yang sama dengan apa yang kita tidak suka. Pada suatu waktu, bisa saja sebuah langkah yang keseleo/tersandung dimamfaatkan oleh orang yang terbuang. Untung saja, dia tidak pernah melakukan itu dan hanya tersenyum. Paling jauh tindakannya hanya melebay di status media sosial.
Tapi ingatlah, tidak ada orang yang sendiri. Dan tidak ada jaminan kelompokmu lebih hebat dari kelompok yang engkau rumahkacakan. Jangan membenci kolonialisme tapi beraktifitas seperti kolonialisme elektoral.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI