Mohon tunggu...
Andrian Habibi
Andrian Habibi Mohon Tunggu... Konsultan - Kemerdekaan Pikiran

Menulis apapun yang aku pikirkan. Dari keresahan atau muncul untuk mengomentari sesuatu. Cek semua akun dengan keynote "Andrian Habibi".

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jagalah Perempuan

30 Desember 2018   18:21 Diperbarui: 30 Desember 2018   18:27 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan
Sebuah puisi untuk mengingatkan kita betapa tingginya posisi perempuan. Dari sejak perempuan mengandung selama sembilan bulan. Berjuang menghadapi sakit yang luar biasa ketika melahirkan. Menjaga, merawat dan mendidik anak-anaknya.

Perempuan
Ingatlah kau berasal dari rahim ibumu
Ibumu
Ibumu
Ibumu
Tiga kata ibumu menjadi pengingat ummat
Tiga kata ibumu adalah wasiat Sang Kekasih - Rasulullah Muhammad SAW

Ibu adalah ibu yang baik
Ibu adalah pendidikmu
Ibu adalah guru pertamamu
Ibu adalah perempuan yang memperjuangkan hidup dan mati untukmu

Apakah kau akan setenang ini kawan?
Seandainya ibumu tersakiti, ternodai, masihkah kau diam?

Kau juga memiliki kakak
Kakak perempuan
Kau juga memiliki adek
Adek perempuan
Kau adalah pelindung kakak dan adekmu
Kau adalah penjaga kakak dan adekmu
Kau adalah penyelamat kakak dan adekmu
Ya itu kau kawan bukan orang lain

Apa kakakmu baik-baik
Apa adekmu juga baik-baik
Apakah mereka akan kau lukai?
Apakah mereka akan kau lemahkan?
Jangan kawan
Jangan kawan

Kau bisa saja punya anak
Seorang putri
Yang manis dan indah berseri
Dia juga bisa punya anak
Itu adalah cucumu kawan
Yang indah bak peri dan bidadari

Apakah kau mau melemahkan putri dan cucumu?
Apakah kau akan diam seribu bahasa. Jika mereka disakiti?
Kawanku
Wahai sahabat
Ingatlah menjaga lebih berat daripada merebut

Tahukah kau kawan
Manusia bisa khilaf
Kau maupun aku
Tapi kau harus tahu kawan
Pemimpin bukan hanya menjaga keluarganya yang perempuan
Semua perempuan ada dibawah naungan penjagaannya
Bagi pemimpin
Dia siap mati untuk untuk membela rakyatnya, apalagi perempuan

Sumber: pixabay.com
Sumber: pixabay.com
Apakah ibumu lonte?
Apakah saudarimu pelacur?
Apakah putrimu ayam kampus?
Tidak
Aku yakin tidak
Lalu
Kenapa kau masih meminta pembelaan
Membentengi diri
Mengatakan khilaf
Padahal kau menikmatinya

Tidak ada Tuhanmu mengajarkan berzina
Ayat-ayat Tuhan melarangmu berzina
Tidak ada Nabimu mengajarimu menghancurkan masa depan perempuan
Hadistnya mengingatkanmu menjaga perempuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun