Mohon tunggu...
Andrian Habibi
Andrian Habibi Mohon Tunggu... Konsultan - Kemerdekaan Pikiran

Menulis apapun yang aku pikirkan. Dari keresahan atau muncul untuk mengomentari sesuatu. Cek semua akun dengan keynote "Andrian Habibi".

Selanjutnya

Tutup

Film

John Snow & Cara Mencari Pemimpin

27 Desember 2018   04:25 Diperbarui: 27 Desember 2018   05:49 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah yang menjadi kepercayaan dark knight menaruh harapan dan memberi kepercayaan kepada Jhon Snow dalam film Game of Throne. Jhon, anak yang terduruh sebagai anak haram di luar nikah memegang teguh persaudaraan. Menjaga kemanusiaan. Bahkan, bersusah payah meyakinkan musuh dan menyelematkan mereka dari pembantaian oleh The White Walker. Sehingga musuh pun migrasi dan menyerahkan kepemimpinan pada Jhon Snow.

Dua kejadian mengangkat dirinya sebagai pemimpin. Ternyata tidak membuat Jhon lupa daratan. Bahkan, saat musyawarah orang utara. Suara bergemuruh memberikan mandat King of The North kepada Jhon Snow. Meskipun dia berkata: "saya tidak pantas memimpin orang utara."

Demi menyelamatkan kawan, pasukan bahkan musuh. Jhon rela tidak mendapatkan apa-apa. Namun, penolakannya malah menambah kepedulian dan kepercayaan atas kepemimpinan Jhon. Kerelaannya melepas gelar "King of The North" merupakan anomali. Tetapi, dia hanya memikirkan keselamatan banyak orang. Bukan mempertahankan jabatan.

Di sesi ketujuh, cahaya kepemimpinan Jhon terbongkar. Ternyata, status anak haram hanya menjadi alat untuk menempa diri. Kehidupannya yang terasing membantunya melewati kawah candradimuka kepemimpinan. Lalu, rahasia pun terbuka. Jhon adalah anak berdarah murni seorang raja. Pemilik Naga dan penguasa tujuh kerajaan.

Akan tetapi, harus dipahami, bahwa Jhon bukan hanya menolak jabatan. Lalu dia pantas menduduki jabatan. Secara pribadi, Jhon adalah seorang yang memiliki rasa kemanusiaan. Bahkan, menyelamatkan srigala terbesar. Hewan buas yang bukan peliharaan. Malah menjadi teman setia yang membantu perjuangan keluarga STARK.

Jhon juga memiliki pemikiran untuk membantu setiap orang. Meskipun orang tersebut adalah orang yang menuduh, menghina dan menghianati. Namun,  baginya, setiap orang bisa berubah. Ternyata, semua sesuai dengan apa yang Jhon percayai. Setiap orang berubah, mendukung semua titahnya. Kepercayaannya menyelamatkan lawan, hingga harus menerima pil hapit penghianatan. Malah menambah pasukan khsus yang bersumpah untuk setia pada Jhon.

Secuil kisah pencarian satu The White Walker memunculkan dilema. Meninggalkan sarang musuh. Atau tetap bertahan untuk mendapatkan bukti. Pilihan Jhon tetap sama, dia tinggal untuk melawan. Sedangkan teman-temannya berjuang membawa bukti ancaman bagi hidup manusia. Itulah Jhon Snow yang jujur, adil, bijaksana, dan tidak mengharapkan jabatan tapi selalu terpilih memimpin The North.

Hanya saja, itu adalah kisah Jhon Snow dari Game of Throne Sesion 1-7. Kita masih butuh menonton film ini pada sesion 8 yang akan rilis pada tahun 2019. Setidaknya, pandangan pribadi melihat jejak langkah Jhon Snow. Dia adalah tokoh yang menjadi perhatian. Contoh seorang pemimpin yang memang diinginkan oleh orang-orang yang dipimpinnya.

Bagaimana dengan komunitas, kelompok dan organisasi kita? Apakah kita melihat ada pemimpin yang berkharisma? Menolak mengemban amanah sebagai pemimpin. Tapi kita dengan sukarela memilihnya untuk memimpin. Atau kita melihat orang-orang yang dengan segala upaya merebut, mempertahankan dan menghalalkan semua cara untuk menduduki kursi kekuasaan.

Apakah kita melihat pemimpin yang jujur dan memegang teguh semua ludahnya. Atau pemimpin yang dengan mulutnya, setiap kebohongan dan dusta tercipta. Adakah pemimpin yang menghormati kawan, sahabat, saudara dan berlaku adil pada musuhnya. Atau kita melihat penguasa yang sombong, angkuh, merusak anggota dan menghinakan martabat juga membuat kelam masa depan bawahannya?

Coba perbanyak mendengar. Lihat dan perhatikan. Satu demi satu orang disekitar kita. Apakah ada orang yang selalu berkomitmen. Jujur dan adil. Membantu setiap orang. Menghormati lawan. Menjaga kehormatan anggota, khususnya perempuan. Serta, dia terkesan menolak jabatan. Kalau kita menemuinya, segera putar haluan dan dukunglah calon pemimpin itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun