Mohon tunggu...
Andrian Habibi
Andrian Habibi Mohon Tunggu... Konsultan - Kemerdekaan Pikiran

Menulis apapun yang aku pikirkan. Dari keresahan atau muncul untuk mengomentari sesuatu. Cek semua akun dengan keynote "Andrian Habibi".

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harapan, Seandainya, dan Ya

26 Desember 2018   02:54 Diperbarui: 26 Desember 2018   03:00 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi: Menetapkan Tujuan

Salah satu cara melawan rintangan. Menolak dengan halus mimpi lain. Membantu memenuhi setiap catatan keinginan di dreambook. Adalah kata IYA. Mengiyakan tawaran untuk maju kedepan. Menjawab iya pada setiap pertanyaan untuk berkembang. Juga mengatakan iya dengan rencana terukur. Sehingga kata iya menuntaskan masalah dan memberi solusi.

Jika iya itu baik, kenapa harus ada kata tidak. Maka, berilah iya pada setiap langkah yang baik. Mungkin saja, kata iya akan menyakiti harapan orang lain pada diri kita. Atau kata iya mengusik mimpi mereka. Bahkan bisa jadi, iya bagi kita merupakan alasan untuk gaduh dan ribut. Namun, penting bagi kita untuk membaca ulang kehidupan. Jika iya memberi solusi meskipun sebentar. Seharusnya yang tidak dari orang lain mampu menerima iya kita.

Ingatlah, jangan korbankan lagi semua harapan kita, mimpi kita, atau keinginan kita. Apalagi atas perintah atau nasehat orang lain. Ingatlah, sepanjang hari, kita hanya akan melewati waktu sendiri. Mungkin saja, kita melewati waktu bersama. Tapi daya tahan untuk mencapai impian tentu berbeda. Apakah salah berbeda jalan demi impian yang sama?

Terima kasih telah membaca setiap tulisan. Semoga kita mampu jujur untuk adil. Juga jujur melalui kata-kata demi keadilan hidup yang memenuhi setiap hak asasi manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun