Mohon tunggu...
Andrian Habibi
Andrian Habibi Mohon Tunggu... Konsultan - Kemerdekaan Pikiran

Menulis apapun yang aku pikirkan. Dari keresahan atau muncul untuk mengomentari sesuatu. Cek semua akun dengan keynote "Andrian Habibi".

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan featured

Apa dan Bagaimana Memantau Pemilu?

23 Oktober 2018   18:42 Diperbarui: 12 April 2019   10:00 2029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster berisi ajakan untuk menolak politik uang dan suap serta untuk mengawasi proses pemilu terpasang di Kampung Antipolitik Uang di Parigi, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Kamis (4/4/2019). (KOMPAS/HERU SRI KUMORO)

Penyelenggaraan pemilihan umum secara langsung adalah bentuk pemenuhan kedaulatan rakyat. Setiap warga negara dengan ketentuan persyaratan sebagai pemilih, memberikan hak konstitusionalnya kepada Calon Presiden, Wakil Presiden, Anggota DPR, DRPD dan DPD. 

Melalui pemilu, rakyat menentukan pemegang kekuasaan di eksekutif dan legislatif. Sehingga, pemangku kursi kekuasaan harus mendahulukan keeadilan dan kesejahteraan sosial pemilih.

Selain dari memberikan hak pilih. Warga negara tanpa batasan umur seharusnya mendukung keberhasilan penyelenggaraan pemilu. Dalam hal ini, dukungan tersebut kita kenal dengan nama partisipasi politik. Secara umum, partisipasi ini terbagi atas, (1) menjadi penyelenggara pemilu; (2) mendaftar menjadi calon; (3) menjadi tim kampanye atau pemenangan calon; dan (4) memantau penyelenggara, peserta juga penyelenggaraan pemilu.

Pada poin keempat, partisipasi masyarakat sebagai pemantau pemilu merupakan salah satu syarat pemilu yang demokratis. Kehadiran masyarakat untuk melihat kinerja penyelenggara dan peserta juga mengawasi penyelenggaraan pemilu adalah bentuk kesadaran politik. Apabila setiap warga negara mengikuti semua proses demokrasi prosedural. Maka, terciptalah perbaikan lembaga eksekutif dan legialatif.

Alasan kegentingan partisipasi masyarakat dalam memantau pemilu, antara lain: Pertama, setiap warga negara butuh mengenal siapa penyelenggara pemilu. Perkenalan ini akan memberikan kepercayaan dan dukungan. Sehingga, kerja-kerja penyelenggara lebih mudah. Misalnya, kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilu. Berbagai program penyelenggara juga terbantu oleh keaktifan masyarakat, seperti: pendataan pemilih dan peningkatan partisipasi memilih.

Kedua, masyarakat yang memahami politik, partai politik dan para calon dalam pemilu adalah masyarakat yang tercerahkan. Mereka akan menggunakan hak pilih kepada peserta yang memenuhi pelbagai kriteria pemimpin. 

Bukan alasan fisik, populer apalagi uang. Menjadi pemantau pemilu merupakan bagian untuk menyeleksi pemangku eksekutif dan legislatif. Sehingga, orang-orang yang berkualitas, baik, jujur dan berkompetenlah yang menduduki kursi Presiden, Wakil Presiden, DPR, DPRD dan DPD.

Sumber: Sekolah Demokrasi KIPP Sumatera Barat
Sumber: Sekolah Demokrasi KIPP Sumatera Barat

Ketiga, pemilih yang mengetahui aturan dan tahapan penyelenggaraan pemilu adalah masyarakat yang sudah mengaktualisasikan budaya hukum. Dengan memahami aturan dan teknis pemilu. Warga negara mampu membaca apa yang boleh dan tidak, mengetahui cara melaporkan pelanggaran dan tahu cara mengingatkan para tim kampanye. Pemahaman atas aturan dan teknis adalah asal muasal pemilu berintegritas dan demokratis.

Mengenal Pemantau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun