Direktorat Pedidikan Islam Kemenag meneyelenggarakan dua agenda besar.
Pertama, Konferensi Internasional Tahunan tentang Studi Islam (Annual International Conference on Islamic Studies/AICIS).
Kedua, Konferensi International Studi Pesantren (International Conference on Pesantren Studies).
AICIS dan Konferensi International Studi Pesantren merupakan rangkaian acara International Islamic Education Exhibition (IIEE) atau Pameran Pendidikan Islam Internasional 2017 yang dilaksanakantanggal 21-24 November 2017 di ICE BSD Serpong, Tangerang Selatan, Banten.
Selain diskusi dan seminar, IIEE juga diisi sejumlah agenda, di antaranya :
Deklarasi Jakarta, Apresiasi Pendidikan Islam (API), Anugrah Guru Madrasah Berpestasi (Gupres), Seminar Internasional tentang Studi Pesantren, Kompetisi Robotik Madrasah, dan Pentas Dongeng Islami PAI. Rencananya, acara pembukaan malam ini (21/11) bakal dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla dan dihadiri 4.000 peserta.
Setelah mengamati beberapa stand dalam pameran. Ada beberapa stand yang menarik hati. Setidaknya khusus tema ini saya mengungkapkan ketertarikan stand NU, Digital Santri dan Santri Nulis.
apa yang terbayang jika mendengar kata NU ? sudah bisa dipastikan mereka sarungan, pakai peci, gokil punya dan selalu bahagia. Senyuman terpampang di wajah yang sederhana. Tiada dari mereka terlihat keluh kesah. Karena santri selalu bahagia. Santri adalah jalan pembelajar yang ikhlas dengan kehidupan.
Tim pameran LP Ma'arif NU yang mengkoodinir dan menjaga Stand diantaranya; Neneng Rahmawati, Izuddin Amma, Jamaluddin, Deden Saeful Ridwan, dan Akmal. Pada hari pertama pameran, meskipun stand Ma'arif posisinya berada paling ujung namun tak mengurangi pengunjung untuk melihat stand berukuran 3x3 itu.
Bagi pengunjung pameran, jangan lupa untuk mengunjungi stand ini. Anda di jamin akan bahagia melihat kebahagiaan mereka. NU sebagaimana kita ketahui adalah lembaga yang peduli dengan kehidupan yang damai dan tentram. Itu lah jalan hidup santri atau warga NU.
Setelah sedikit melangkahkan kaki. Pengunjung akan melihat berbagai stand yang menarik. Semua stand punya rasa tersendiri. Seperti halnya stand i-santri. Banyak yang berfikir bahwa santri itu kolot dan kampungan. eits, nanti dulu kawan. Anda harus mengunjungi stand i-santri untuk membuktikannya.
Santri juga melek teknologi loh. Jangan membayangkan kalau santri hanya membaca kitab kuning. yaaakitab kuning memang wajib. Maksdunya, coba dulu lihat bagaimana santri memafaatkan teknologi.
info dari Kemenag bahwa Isantri merupakan aplikasi yang diluncurkan oleh Kementerian Agama di android yang bisa di unduh atau di download di google play store. Bisa dikatakan bahwa aplikasi ini merupakan perpustakaan digital yang mana bisa di unduh dan dibaca melalui smartphone ataupun laptop dan komputer. Selain berupa perpustakaan digital, aplikasi ini juga dirancang berfungsi seperti media sosial dimana penggunanya bisa berinteraksi, berbagi, bersosialisasi dan juga bertukar pikiran dengan pengguna isantri yang lain seperti berkomentar ataupun kegiatan yang lain.
Sudah paham kan i-Santri? Jangan sampai anda ngaku santri tapi tidak memiliki i-santri. Ruang online dimana pembicaraan santri terbuka lebar. berbagi lah dengan canda tawa. Karena pengetahuan untuk dibagi bukan untuk di simpan.
nah, bagi para blogger dan kompasianer, stand Santri Nulis seakan magnet. Stand Santri Nulismenampilkan pelbagai karya santri yang menulis. Nah, santri itu engga selamanya hanya bahas dalil-dalil agama loh. Santri juga bisa berpuisi, menulis cerpen, novel, atau tulisan ilmiah populer.
Santri Nulis adalah komunitas yang membagi pengetahuan terkait dunia tulis menulis. Santri Nulis fokus mengembangkan keilmuan literasi. Asyiknya, setelah menulis, Santri Nulis juga turut menerbitkan buku-buku. Jadi untung dech bagi santri yang hendak bergabung dengan Santri Nulis. caranya, datang saja ke pameran dan ikuti panduang dari para senior Santri Nulis.
