Dalam hal ini, Gus M telah meminta maaf secara terbuka, sebuah langkah yang patut diapresiasi. Namun, lebih dari itu, masyarakat dan para pemimpin perlu terus mengingat bahwa ilmu yang membawa keberkahan adalah ilmu yang disertai adab.
Adab bukan sekadar hiasan. Ia adalah inti dari setiap pengetahuan, fondasi yang membuat ilmu memiliki nilai. Ketika adab ditempatkan di atas ilmu, kita tidak hanya menjadi pribadi yang cerdas, tetapi juga manusia yang bermartabat.
Sebagai penutup, mari kita belajar dari insiden ini untuk lebih menghormati sesama, terlepas dari status sosial atau profesinya. Karena pada akhirnya, ukuran sejati dari kemuliaan seseorang bukanlah gelar atau ilmunya, tetapi bagaimana ia memperlakukan orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H