Mohon tunggu...
Pendidikan Artikel Utama

Serius, Jangan Mudah Percaya dengan Fingerprint Test

25 April 2015   17:00 Diperbarui: 4 April 2017   18:21 5738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14299695941837487492

Sekarang mari kita kembali ke laptop. Mengapa saya juga menganjurkan untuk jangan mudah percaya dengam fingerprint test,

Yang pertama adalah kedudukan fingerprint test memang pseudoscience!

Sampai saat ini para ilmuwan dibidang psikologi dan neuroscience BELUM bisa memvalidasi, alias belum menemukan pembuktian mengenai hubungan pola sidik jari ke kerja otak. Karena belum terbukti inilah maka mereka menggolongkan fingerprint test ini sebagai pseudoscience.

Pertanyaannya adalah mengapa mereka belum bisa membuktikan? Karena metodologi yang digunakan untuk memenuhi persyaratan ilmiah sangatlah ketat.

Suatu keilmuan hanya bisa dikategorikan sebagai scientific proven jika intinya sudah bisa terukur dan dapat diterima oleh logika (senses). Jadi jika tidak bisa kelihatan nyata dan apalagi tidak bisa diukur, maka belum bisa dikatakan ilmiah.

Perlu kita ketahui bahwa ilmu psikologi adalag ilmu yang mempelajari seputar perilaku manusia. Suatu bidang yang sangat sulit untuk diukur! Oleh sebab itu dulu psikologi belum diakui sebagai sebuah keilmuan, palingan masuk di ranah ilmu filsafat. Namun berkat perjuangan yang keras, psikologi berhasil mendapatkan kedudukan sebagai ilmu yang diakui karena telah membuktikan bahwa perilaku manusia bisa mereka ukur. Jadi tidak heran ilmu psikologi kini sangat mendewakan keberhasilan metode pengukuran di ranah ini. Bagi mereka segala sesuatu yang belum bisa diukur maka bukanlah ilmiah.

Lantas, kalau fingerprint test masih pseudoscience, apakah sudah pasti tidak ada manfaatnya?

Nah, disinilah perbedaan sikap antara saya dengan sahabat-sahabat saya yang kontra dengan fingerprint test. Ketika sahabat saya belum mau menerima fingerprint test karena belum terbukti, saya lebih bersikap untuk menerima fingerprint test ini dengan sebuah catatan: akan saya pakai jika saya merasakan manfaatnya saja! dan akal pikiran saya juga sudah bisa menerima logika dasar dari fingerprint test ini.
Jadi maaf saja ya, bukannya saya tidak percaya kepada mereka para ilmuwan, profesor atau ustad tadi. Saya pasti akan baca ulasan mereka ttg fingerprint test ini, namun jika tulisan mereka belum masuk ke logika saya, maka saya lebih mempercayai logika saya sendiri. Yes, it's about belief tentunya. Dan saya tahu bahwa sains sangat tidak menganggap mengenai kedudukan belief ini.

Maka, saya menganjurkan buat anda yang belum mempelajari fingerprint test ini dengan lengkap, belum mengetahui landasan logika berfikir yang dipakai dalam formula aplikasi tools ini, belum bisa mendapatkan informasi mengenai manfaat apa yang akan didapatkan dari fingerprint test ini, dan yang penting jika anda tidak mempercayai bahwa Tuhan menciptakan sidik jari yang berbeda di tiap orang pasti ada maksud...

So, jangan pakai fingerprint test!

Simple aja sih. Aku mah gitu orangnya wink emotikon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun