Pada suatu pagi di suatu taman, segerombolan semut berbaris rapi menyambut matahari
Di dekatnya mekar bunga kembang sepatu  dengan warna menyala dikelilingi kumbang yang menari
Di pojok, dekat bangku taman, seorang gelandangan meringkuk dengan jaket coklat luntur dan sobek dibasahi embun
Gelandangan yang mungkin tidak melihat indahnya bunga yang mekar dan kupu-kupu yang menari di atasnya
Gelandangan yang merasa Mentari pagi seperti panasnya siang
     Pagi yang cerah, kata orang yang melewati taman
     Pagi yang indah dengan bunga yang mekar sambung yang lain
     Semangat pagi, sapa para pejalan kaki
     Semuanya kegirangan menyambut pagi di taman seakan-akan sang gelandangan yang tidur bukanlah halangan
     Sinar mentari pagi yang cerah telah mengaburkan pandangan akan sang gelandangan yang hampir mati kelaparan
     Ketika mereka duduk dengan perut yang kenyang, sang gelandangan rebah dengan usus yang kering hingga ke tulang
Cerah sekali pagi ini gumam pengunjung taman
Namun bagi sang empunya jaket coklat yang luntur dan sobek dengan usus yang kering hingga ke tulang, cerah itu tak terpancar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H