Mohon tunggu...
andriana rumintang
andriana rumintang Mohon Tunggu... Administrasi - menyukai rangkaian kata yang menari dalam kisah dan bertutur dalam cerita. Penikmat alunan musik dan pecinta karya rajutan

never stop learning

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Amarah Sang Bumi

2 Oktober 2018   17:47 Diperbarui: 3 Oktober 2018   10:32 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kupang.tribunnews.com

Entah bagaimana teriakkan rasa ini

Rasa yang membuncah dan tergoncang kini

Hancur luluh lantak rata musnah segala bak hilang disini

Disini, ketika bumi bergerak  dan memuntahkan amarahnya sambil menari

Luka ini entah kapan hilangnya

Pilu ini entah kapan sembuhnya

Raga ini entah kapan kuatnya       

Wahai kau tanah pertiwi, janganlah marah kepadanya

Wahai bumi ku, janganlah kau semburkan gocanganmu kepadanya

Di saat tak kuasa, kuperlu pertolonganMU

Meredakan sang alam yang mengamuk membabi buta

Menyejukan hati sang bumi yang sedang dilanda amarah

Menenangkan hati sang anak yang dalam gendongan

Menguatkan raga dan jiwa sang bapak menjaga keluarganya

Membantu sang pemimpin bertindak

Butuh tanganMu, butuh pertolonganMU

Bekasi, 2 oktober 2018

(Turut berduka untuk gempa bumi yang terjadi di Palu dan Donggala)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun