Demi kestabilan ekosistem, konservasi dugong dan lamun, WWF Indonesia bersama direktorat konservasi &keanekaragaman hayati laut kementrian kelautan dan perikanan (KKP), Institut pertanian bogor dan LIPI menjalankan konservasi dugong dan lamun di Indonesia (Dugong and seagrass conservation project /DSCP).
Konservasi yang sampai saat ini bisa dilakukan yaitu konservasi insitu, konservasi dugong di habitatnya.  Daerah konservasi dugong dan padang lamun oleh DSCP Indonesia terdapat di beberapa lokasi yang kemungkinan besar ditemukan dugong. Seperti daerah konservasi di Bintan, Alor, Waringin barat, dan Toli-toli. DSCP bersama pemerintah terkait melakukan sosialisasi dan edukasi.
Tentunya untuk menjaga dan melestarikan dugong dan padang lamun, bukanlah pe-er pemerintah saja, atau sekelompok orang. Namun tugas dan tanggung jawab kita sebgai manusia untuk memelihara dan menjaga ciptaan Tuhan.
Hal-hal yang bisa dilakukan antara lain :
- Pengawalan kawasan wilayah laut. Pemerintah menetapkan wilayah lamun sebagai wilayah konservasi dan hanya nelayan kecil yang boleh memancing, itu pun tidak boleh menangkap dugong. Nelayan dengan kapal besar tidak boleh menangkap ikan di area tersebut.
- Menjaga kelestarian dan kebersihan laut. Misalnya tidak membuang sampah ke laut. Dengan menjaga kelestarian laut, ikut menjaga padang lamun yang menjadi habitat bagi hewan-hewan laut. Ketersediaan tempat yang aman dan nyaman serta pakan yang memadai tentunya membuat dugong aman dan tidak punah.
- Menindak tegas para pemburu dugong.
- Penyuluhan kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di area sekitar konservasi dugong. Tentang bagaimana memelihara dugong dan padang lamu juga pelatihan penanganan terhadap dugong yang terdampar.
- Melaporkan kepada pihak yang berwajib jika mengetahui tentang aktivitas perburuan dugong.
- Sosialisasi kepada seluruh masyarakat dengan menggunakan media sosial, youtube, kampanye, tentang pentingnya dugong dan lamun. Salah satu contohnya dengan lomba blog tulisan dugong dan lamun juga merupakan salah satu bentuk sosialisasi kepada masyarakat. Banyak yang tidak mengerti dan tidak mengenal akan dugong dan lamun. Dengan membaca, menambah pengetahuan dan rasa cinta terhadap lingkungan. Sehingga mulai menjaga kelestarian lingkungan.
Mari kita selamatkan dugong dan lamun untuk bumi anak cucu kita.Â
Karena tugas kita sebagai manusia merawat dan memelihara ciptaan Tuhan yang luar biasa. Tanggung jawab untuk anak cucu.
Seumber referensi
DSCP INDONESIA / Lipi.go.id / www.wwf.or.id
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H