Beberapa bulan yang lalu, empat atau lima bulan yang lalu di pagi hari ketika saya hendak memulai pekerjaan, saya ditelepon oleh suami saya. Â Saya kaget sewaktu itu, dan langsung merasa khawatir. Â Tumben, pagi-pagi sudah menelpon, padahal menurut perkiraan dia masih di perjalanan. Apa yang terjadi? Spontan saya berpikir macem-macem. "What? Kantor polisi? Ada apa?" Spontan saya bertanya kaget. Ternyata suami saya baru saja di copet di stasiun tanah abang. Ketika dia turun dari kereta, dia menyadari bahwa tas nya sudah disilet oleh seseorang.
Begitu menyadari bahwa dia dicopet, suami saya langsung melaporkan kejadian yang dialaminya. Ternyata yang lolos diambil oleh pencopet tersebut adalah Smartphone nya yang telah menemani selama beberapa tahun ini. Kehilangan ponsel ternyata tidak hanya dialami oleh suami saya saja, tetapi juga dialami oleh beberapa orang pada saat itu. Mereka bertemu di kantor polisi di saat yang bersamaan dan kasusnya sama, tas mereka sobek akibat siletan.Â
Bahkan ada yang kehilangan dompet dan smartphone sekaligus. Mungkin kejadian tersebut mereka alami ketika desak-desakan yang terjadi di kereta. Dimana menurut suami saya penumpang pada saat itu sangat banyak dan saling mendorong. Bisa jadi pencopetan itu adalah "proyek" kerjasama beberapa pencopet yang sedang beroperasi mencari untung.Â
Sungguh sedih rasanya mendengar berita kehilangan ponsel. Alamat biaya lagi untuk beli ponsel baru. Spontan kalkulasi saya sebagai ibu-ibu bekerja. Selain kehilangan ponsel, saya  dan suami juga merasa rugi sekali karena kehilangan data-data yang ada di dalamnya.Â
Suami saya kehilangan beberapa data-data pekerjaan kantornya, dan kami juga kehilangan file berupa foto-foto dan video keluarga/kebersamaaan selama hampir tiga tahun. Sedihnya lagi, ternyata suami saya belum melakukan back up foto dan video setahun terakhir. Foto dan video momen berharga  itu raib beserta dengan ponselnya. Duhhhhh, sedihnya karena momen-momen tersebut tentunya tidak terulang lagi.Â
Momen-momen yang mahal nilainya menurut saya. Apalagi momen tumbuh kembang anak. Selama tiga tahun, tumbuh kembang anak sangat pesat dan unik. Mungkin ketika kita melihat foto kita tiga tahun yang lalu, dibandingkan sekarang, tidak jauh berbeda. Tetapi jika kita melihat foto anak balita tentunya berbeda. Pertumbuhan mereka dari bulan ke bulan dan tahun ke tahun sangat signifikan. Sekarang kita berfoto makan bersamanya dengan senyum tanpa gigi namun beberapa bulan kemudian senyum itu sudah dihiasi dengan gigi-gigi mungil yang lucu. Ataupun foto ketika dia masih belajar tengkurap, namun dua tahun kemudian di foto lain dia sudah  berlarian .
Saya sangat menyayangkan sekali, momen berharga tubuh kembangnya hilang. Walaupun saya masih menyimpan foto tumbuh kembangnya di ponsel saya. Namun foto-foto di ponsel suami saya jauh lebih banyak, karena keseringan menjadi juru foto.
Belajar dari pengalaman tersebut, saya dan suami sering melakukan back up data-data yang  kami angap penting termasuk back up foto dan video. Tidak mau kehilangan momen bersama, apalagi kehilangan momen tumbuh kembang si kecil.
Untuk menyelamatkan data dari android, saya dan suami mencari informasi tentang produk penyimpanan data yang awet, cepat dan tentunya harganya tidak bikin kantong bolong.  Tidak pusing bagi kami untuk menentukan pilihan pada produk SanDisk. Karena untuk pekerjaan sehari-hari, baik pekerjaan kantor ataupun untuk menyimpan data buat kegiatan, saya  dan suami sudah sering mengunakan flash drive merek SanDisk.Â
Produk-produk yang dikeluarkan SanDisk cukup banyak, dan  menarik perhatian pengguna. Beberapa produk SanDisk yaitu mobile storage, USB Flash, MP3 Players dengan berbagai pilihan kapasitas dan mengikuti perkembangan dan kebutuhan zaman.Â