Ketika Dia dikhianati demi uang, yang menghantarkan sang pengkhianat pada kehampaan dan kedurhakaan..
Ketika Dia dihadapakan di pengadilan, hakim pun tak menemukan kesalahanNYA. Tak bernoda setitik pun sebagai rupa manusia.
Ketika sang murid yang 'akunya' paling setia, ikut gentar dan kelu, bahkan menyangkalNYA
Ketika itu pun, Dia berkuasa untuk merubahNYA,, tapi tak dilakukanNYA..Karena kasihNYA
Ketika cambukan mengelupas dan mencabik tiap lapis daging dan kulitNYA
Bahkan ketika paku itu ditancapkan..
Ketika orang berteriak dan mengolok-olok dengan mahkota duri di kepalanYA
Ketika itu pun, DIA berkuasa. Berkuasa untuk membebaskan dirinYA, tapi tidak dilakukanNYA.Â
Ketika peluh dan darah bersatu di kulitnya, menetes ungkapkan kesakitan
Ketika kekeringan dan dahaga melandaNYA. Bahkan ketika DIa berdoa untuk "sang pendosa" di samping tiang hukumanNYA,
Ketika itu pun, DIA tetap berkuasa untuk mendoakan semua pendosa