Tentunya hal ini merupakan pekerjaan jangka panjang yang harus continue dilakukan. Pemerintah perlu bekerjasama dengan pihak swasta. Misalnya untuk swasembada daging sapi, pemerintah perlu menggandeng pihak swasta melakukan ekspansi lahan pembibitan sapi dengan teknologi modern. Â Wilayah penghasil sapi potong yang besar adalah Jawa TImur, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur. Namun daerah yang benar-benar bisa diandalkan untuk ketersediaan stok adalah Nusa Tenggara Timur. Â Perlu dibuat peta jalan pengembangan peternak sapi skala besar, misalnya pengadaan lahan bagi peternak, dll.
Transportasi yang lancar tentunya mampu mempercepat distrubsi bahan pokok dari satu daerah ke daerah lain. Transportasi yang lancar tentunya juga didukung dengan infrastruktur yang ciamik dan oke punya. Presiden Jokowi sedang giat-giatnya membangun infrastruktur di Indonesia. Diharapkan dengan infrastruktur yang baik mengurangi waktu dan biaya dalam pengiriman bahan pokok. Seperti pembangunan jalan tol, ataupun tol laut dapat mendistrubisikna bahan pokok ke berbagai daerah di Indonesia dengan perbedaan harga yang tidak terlalu jauh. Tak bisa dipungkiri, untuk daerah-daerah kepulauan dan perbatasan dengan negara luar, harga bahan pokok jauh lebih mahal. Ongkos transportasi dan waktu menjadi beban yang berat.
Tak selamanya import bahan pokok itu jelek. Impor bisa jadi salah satu solusi bagi ketersediaan bahan pokok. Namun tetunya impor tidak bisa jadi solusi jangka panjang untuk melindungi pengusaha lokal. Impor juga bisa membuka peluang untuk terjadinya kecurangan seperti korupsi ataupun tidak kompetennya pemasok tersebut. Di tahun 2016, sempat kita dengar kasak-kusuk impor daging sapi. Adanya kecurangan dari pelaku impor daging sapi dan disinyalir dilakukan oleh petinggi saat itu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi daging sapi dalam negeri tahun 2017 sebesar 354.770 ton, sedangkan perkiraan kebutuhan daging sapi mencapai 604.968 ton. Kekurangannya tentu diisi dengan impor daging sapi.Â
7. Pemerintah bertindak tegas terhadap pelaku usaha ataupun vendor yang melakukan kecurangan. Misalnya jika ditemukan pelaku usaha yang menimbun bahan pokok, atau yang menjual bahan pokok melebihi harga eceran tertinggi(HET) hendaknya pemerintah berani memberikan sanksi tegas, menegur, mencabut izin usaha atau bahkan dengan jalur hukum pidana.
Hal-hal di atas adalah poin-poin yang menurut saya perlu dilakukan oleh pemerintah. Tentunya tidak gampang dan mudah, tetapi kita berharap pemerintah dapat melakukan secara kontinyu dan konsisten. Sebagai masyrakat kita pun perlu mendukung dan ikut mengawasi program yang telah dilakukan pemerintah. Selain itu sebagai masyarakat, kita pun harus bijak dalam menggunakan bahan-bahan pokok tersebut seperti
- Membeli bahan pokok sesuai kebutuhan. Tak bisa dipungkiri, ketika mendekati hari besar keagamaan seperti mendekati hari lebaran, banyak rumah tangga yang menyetok kebutuhan seperti beras, telur, bawang merah, daging dll. Takut tidak mendapat stok beberapa hari setelah lebaran, jika pasar belum beroperasional. Namun, hendaknya stok bahan pokok tersebut dapat diperkirakan dan diukur bukan hanya karena emosi untuk menyetok, sehingga mengakibatkan kelebihan bahan-bahan. Akhirnya bahan-bahan tidak digunakan dan rusak. Contoh sederhananya, saya pernah menjelang lebaran menyetok kentang, cabai merah dan tomat melebihi dari yang biasanya saya gunakan, sehingga barang-barang tersebut busuk dan rusak karena tidak digunakan beberapa minggu.
- Jikamelihat kecurangan dalam penjualan bahan pokok, kecurangan dalam operasi pasar, masyarakat bertindak sebagai pengawas dan bisa melaporkan ke kementrian perdagangan ataupun kepolisian beserta data. Walaupun terkadang masyarakt sering enggan untuk melaporkan karena bingung dan tidak tahu bagaiman prosedur laporannya.
Tentunya sebagai masyarakat, saya tetap berharap menjelang hari H di tahun 2018 ini, bahan-bahan pokok tetap tersedia dengan harga yang wajar dan stabil. Harga yang stabil, masyarakat pun tenang. Selamat bertugas Kementrian Perdagangan.
Daftar Pustaka
2. www.kemendag.go.id