Mohon tunggu...
andriana rumintang
andriana rumintang Mohon Tunggu... Administrasi - menyukai rangkaian kata yang menari dalam kisah dan bertutur dalam cerita. Penikmat alunan musik dan pecinta karya rajutan

never stop learning

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Panik Harga Menjelang Hari H

22 Maret 2018   15:39 Diperbarui: 23 Maret 2018   09:43 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap mendekati hari besar keagamaan, baik lebaran maupun natal, pembicaraan masyarakat bertambah topiknya. Khususnya pembicaraan para ibu. Bukan hanya membicarakan rencana mudik, baju baru, sepatu baru ataupun makanan hari raya namun juga pembahasan harga beras, cabe, bawang, daging sapi dan lain-lain. Mau membeli bawang merah, cabe merah, beras, minyak goreng, dan kebutuhan lainnya, namun mendapati harga yang fantastis.  Semua harga naik menjelang hari H. Sehingga terkadang kenaikan tersebut membuat masyarakat menjadi panik. Kepanikan harga membuat kepanikan di masyarakat, bagaimana mengatur keuangan sehingga bisa untuk mencukupi kebutuhan lainnya.

Sebagai masyarakat awam, mungkin kebiasaan naiknya harga menjelang hari besar sudah dianggap wajar. Panik di awal, namun ya nrimo tanpa tahu alasan dasarnya apa dan mengapa. Pokoknya mendekati hari besar harga naik aja, wajar itu pendapat warga. Namun jika kenaikan harga tidak terlalu signifikan mungkin bisa diterima, jika kenaikan harga melebihi kewajaran, bisa menambah kepanikan atau bahkan gak bisa tidur, seperti yang saya alami.He..he..he

Kenaikan harga bahan pokok bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor. Bisa terjadi karena kelangkaan pasokan, dan permintaan meningkat sehinga menggerek meningkatnya harga, demikian hukum pasar. Ketika ditilik pun bisa banyak faktor kenapa stok menjadi langka. Memang terjadi karena stok minim atau karena ulah pelaku usaha yang curang dengan melakukan penimbunan stok.

Harapan masyarakat tentunya lonjakan harga menjelang hari besar sudah diantisipasi oleh pemerintah dari jauh-jauh hari. Karena bukanlah sesuatu yang baru. Pemerintah perlu memperhatikan kuota dan kebutuhan. Pemerintah, dalam hal ini Kementrian perdagangan memiliki tugas utama yaitu menjaga stabilitas harga pangan, revitalisasi pasar rakyat dan meningkatkan ekspor.

Menurut saya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan pemerintah untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok :

1.Menghitung kembali pasokan dan kebutuhan tiap tahunnya. Memiliki data base  yang akurat/pemetaan untuk tiap-tiap daerah baik itu ketersediaan pasokan dan identifikasi kesiapan instansi terkait. Tentunya harus ada kordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Jumlah konsumsi tiap daerah tentunya berbeda. Melalui data ketersediaan stok di daerah pada tahun sebelumnya bisa menjadi gambaran untuk tahun berikutnya. Jika data yang dimiliki pemerintah diolah dengan baik, dapat digunakan sebagai acuan untuk perkiraan jumlah pasokan dan jumlah konsumsi tiap tahunnya, masalah stok bisa diantisipasi.

2.Penetapan HET (Harga Eceran Tertinggi) oleh pemerintah. Sehingga para pelaku usaha tidak bisa menaikkan harga sesuka hati. Ada batasan harga maksimal yang dijual ke konsumen. Penetapan HET ini, tentunya bisa menekan nilai inflasi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi 2017 selama bulan puasa sebesar 0.86% dan saat lebaran sebesar 0.69% dan merupakan nilai inflas terendah selama enam tahun belakangan ini

3. Operasi Pasar untuk menstabilkan harga

ekonomi.kompas.com
ekonomi.kompas.com

Harga bahan pokok yang terkadang melebihi harga eceran tertinggi membuat masyarakat panik. Operasi pasar yang dilakukan pemerintah merupakan angin segar bagi masyarakat. Tentunya operasi pasar perlu dilakukan pengawasan bersama untuk memastikan operasi pasar efektif dan tepat sasaran. Kerjasama denagn pihak yang terkait, misalnya oprasi pasar beras, tentunya pengawasan perlu dilakukan dengan Satgas Pangan, BULOG, dinas perindustrian dan perdagangana, dan pelaku usaha juga masyarakat turut mengawal jika melihat kecurangan ataupun ketimpangan.

4. Swasembada kebutuhan pokok. Memaksimalkan dan mendukung petani/peternak dan pelaku usaha dalam negeri untuk meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan pokok.

Tentunya hal ini merupakan pekerjaan jangka panjang yang harus continue dilakukan. Pemerintah perlu bekerjasama dengan pihak swasta. Misalnya untuk swasembada daging sapi, pemerintah perlu menggandeng pihak swasta melakukan ekspansi lahan pembibitan sapi dengan teknologi modern.  Wilayah penghasil sapi potong yang besar adalah Jawa TImur, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Timur. Namun daerah yang benar-benar bisa diandalkan untuk ketersediaan stok adalah Nusa Tenggara Timur.  Perlu dibuat peta jalan pengembangan peternak sapi skala besar, misalnya pengadaan lahan bagi peternak, dll.

sinarharapan.net
sinarharapan.net
5.Jalur transportasi dan infrastruktur yang ciamik

Transportasi yang lancar tentunya mampu mempercepat distrubsi bahan pokok dari satu daerah ke daerah lain. Transportasi yang lancar tentunya juga didukung dengan infrastruktur yang ciamik dan oke punya. Presiden Jokowi sedang giat-giatnya membangun infrastruktur di Indonesia. Diharapkan dengan infrastruktur yang baik mengurangi waktu dan biaya dalam pengiriman bahan pokok. Seperti pembangunan jalan tol, ataupun tol laut dapat mendistrubisikna bahan pokok ke berbagai daerah di Indonesia dengan perbedaan harga yang tidak terlalu jauh. Tak bisa dipungkiri, untuk daerah-daerah kepulauan dan perbatasan dengan negara luar, harga bahan pokok jauh lebih mahal. Ongkos transportasi dan waktu menjadi beban yang berat.

beritatrans.com
beritatrans.com
6. Impor sebagai solusi jangka pendek

Tak selamanya import bahan pokok itu jelek. Impor bisa jadi salah satu solusi bagi ketersediaan bahan pokok. Namun tetunya impor tidak bisa jadi solusi jangka panjang untuk melindungi pengusaha lokal. Impor juga bisa membuka peluang untuk terjadinya kecurangan seperti korupsi ataupun tidak kompetennya pemasok tersebut. Di tahun 2016, sempat kita dengar kasak-kusuk impor daging sapi. Adanya kecurangan dari pelaku impor daging sapi dan disinyalir dilakukan oleh petinggi saat itu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, produksi daging sapi dalam negeri tahun 2017 sebesar 354.770 ton, sedangkan perkiraan kebutuhan daging sapi mencapai 604.968 ton. Kekurangannya tentu diisi dengan impor daging sapi. 

7. Pemerintah bertindak tegas terhadap pelaku usaha ataupun vendor yang melakukan kecurangan. Misalnya jika ditemukan pelaku usaha yang menimbun bahan pokok, atau yang menjual bahan pokok melebihi harga eceran tertinggi(HET) hendaknya pemerintah berani memberikan sanksi tegas, menegur, mencabut izin usaha atau bahkan dengan jalur hukum pidana.

Hal-hal di atas adalah poin-poin yang menurut saya perlu dilakukan oleh pemerintah. Tentunya tidak gampang dan mudah, tetapi kita berharap pemerintah dapat melakukan secara kontinyu dan konsisten. Sebagai masyrakat kita pun perlu mendukung dan ikut mengawasi program yang telah dilakukan pemerintah. Selain itu sebagai masyarakat, kita pun harus bijak dalam menggunakan bahan-bahan pokok tersebut seperti

  • Membeli bahan pokok sesuai kebutuhan. Tak bisa dipungkiri, ketika mendekati hari besar keagamaan seperti mendekati hari lebaran, banyak rumah tangga yang menyetok kebutuhan seperti beras, telur, bawang merah, daging dll. Takut tidak mendapat stok beberapa hari setelah lebaran, jika pasar belum beroperasional. Namun, hendaknya stok bahan pokok tersebut dapat diperkirakan dan diukur bukan hanya karena emosi untuk menyetok, sehingga mengakibatkan kelebihan bahan-bahan. Akhirnya bahan-bahan tidak digunakan dan rusak. Contoh sederhananya, saya pernah menjelang lebaran menyetok kentang, cabai merah dan tomat melebihi dari yang biasanya saya gunakan, sehingga barang-barang tersebut busuk dan rusak karena tidak digunakan beberapa minggu.
  • Jikamelihat kecurangan dalam penjualan bahan pokok, kecurangan dalam operasi pasar, masyarakat bertindak sebagai pengawas dan bisa melaporkan ke kementrian perdagangan ataupun kepolisian beserta data. Walaupun terkadang masyarakt sering enggan untuk melaporkan karena bingung dan tidak tahu bagaiman prosedur laporannya.

Tentunya sebagai masyarakat, saya tetap berharap menjelang hari H di tahun 2018 ini, bahan-bahan pokok tetap tersedia dengan harga yang wajar dan stabil. Harga yang stabil, masyarakat pun tenang. Selamat bertugas Kementrian Perdagangan.

Daftar Pustaka

1. https://ekonomi.kompas.com

2. www.kemendag.go.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun