Mohon tunggu...
andriana rumintang
andriana rumintang Mohon Tunggu... Administrasi - menyukai rangkaian kata yang menari dalam kisah dan bertutur dalam cerita. Penikmat alunan musik dan pecinta karya rajutan

never stop learning

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nikah Usia Ideal Menjemput Keluarga Bahagia

12 Agustus 2016   10:10 Diperbarui: 29 Agustus 2016   15:36 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: www.depkes.go.id

Arah pembentukan keluarga tersebut tentunya ditentukan oleh ayah dan ibu untuk meracik ramuan apa yang terdapat dalam keluarganya. Jika si ayah dan ibu siap untuk menjadi ayah dan ibu baik secara fisik, mental, ekonomi tentunya perjuangan pembentukan keluarga tersebut akan lebih asyik. Persiapan itu butuh kedewasaan. Dengan Nikah Ideal ketika usia sudah matang, mental sudah siap tentunya diharapkan  ayah dan ibu beserta anggota keluarga dapat menjalan 8 fungsi keluarga untuk menghasilkan keluarga yang bahagia dan ideal yaitu : fungsi Keagamaan, fungsi sosial budaya, fungsi cinta kasih, fungsi melindungi, fungsi reproduksi, fungsi sosialisasi dan pendidikan, fungsi ekonomi dan fungsi pembinaan lingkungan.

Selain menikah di usia yang ideal, hal yang tak kalah penting adalah jumlah dan jarak kehamilan. BKKBN dengan slogan dua anak cukup, tentunya mengandung arti tersendiri. Ketika dalam suatu keluarga terdapat dua orang anak dengan jarak kehamilan yang ideal, tentunya orangtua akan dapat memberikan perhatian yang baik kepada ke-2 orang anak tersebut. Menyediakan kebutuhan (sandang, pangan, papan), mempersiapkan dana pendidikan anak-anaknya, memberikan kasih sayang dan memperhatikan tumbuh kembang anak. Sehingga diharapkan menghasilkan anak-anak yang berkualitas dan sehat.

Setiap kita hadir dari keluarga yang bermacam-macam. Dengan ciri khas keluarga masing-masing. Walaupun dengan ciri dan cara yang berbeda/kekhasan keluarga masing-masing. Keluarga sejtinya merupakan tempat untuk berkumpul, berinteraksi, berdaya dan berbagi. Sesuai dengan program Hari Keluarga nasional (Harganas 2016).  

Melalui pembangunan keluarga, dapat dihasilkan keluarga yang memiliki pribadi yang optimis, pribadi yang pekerja keras, pribadi yang dapat sebagai pemimpin,  ungkap kepala BKKBN, Surya Chandra. Harganas ditetapkan setiap  tanggal 29 juni, namun tahun ini puncak Harganas diadakan di NTT pada tangal 3o juli 2016.

Menikah di usia ideal ini tentunya menghasilkan muara ke berbagai bidang yaitu laju pertumbuhan penduduk.Indonesia menduduki urutan keempat di dunia dengan Laju Pertumbuhan (LPP) 1.49% setiap tahun. JUmlah pertumbuhan yang besar tersebut tentu mempengaruhi ke aspek-aspek lainnya seperti pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat dll. Pertumbuhan penduduk yang terus bertambah tanpa pengaturan kebijakan yang tegas dan  tidak samanya persepsi setiap unit bagian pemerintah untuk mendukung pernikahan di usia ideal dan pengaturan kelahiran tentu membuat sosialisasi tidak maksimal, bahkan kebingungan pada masyarakat sehingga masyarakat abai. Oleh karena itu menurut saya, hal yang harus dilakukan agar nikah usia ideal dapat dipahami masyarakat adalah :

1. Persamaan persepsi ataupun pandangan dari pemerintah tentang undang-undang. Undang-undang yang tidak selaras/tumpang tindih. Perbedaan batas usia minimal menikah di UU no.1 tahun 1974 tentang pernikahan.

2.Sanksi tegas dari pemerintah untuk orang-orang yang melakukan perdagangan manusia dengan kedok pernikahan usia dini/belia.

3.Sosialisasi yang intens/lebih lagi mengenai menikah di usia ideal dan dampak akibat menikah di usia dini

Saya setuju dengan lomba menulis dari BKKBN ini, dimana merupakan salah satu bentuk sosialisasi menikah di usia ideal. Namun, hendaknya sosialisasi dilakukan lebih lagi dan intens baik di media sosial maupun secara langsung ke setiap daerah-daerah yang masih banyak melakukan pernikahan usia dini/belia. BKKBN bekerjasama dengan berbagai unit yang terkait seperti kementrian kesehatan, kementrian dalam negerian setiap unit pemerintah yang terkait. 

4. BKKBN dengan program Genre menggandeng komunitas-komunitas remaja di kampus ataupun sekolah untuk lebih meng'gaungka program Genre.

5. Pengajaran dan didikan dari keluarga khususnya orangtua. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun