Resensi Buku Hidup Yang Lebih Berarti
Judul Buku              : Hidup Yang Lebih Berarti : Sosok Inspiratif Dayakan Indonesia         Â
Pengarang              : 20 Blogger Kompasiana
Penerbit                : Elex Media Komputindo              Â
Tahun                  : 2016
Tebal Buku              : 190 halaman
Kategori                : Self- Improvement (Inspirasi)
Buku Hidup yang Lebih Berarti adalah buku terbitan Elex Media Komputindo yang ditulis oleh 20 blogger Kompasiana, dengan genre Self Improvement. Buku ini sangat menginspirasi dimana mengisahkan sosok-sosok masyarakat biasa yang tangguh dan memilki semangat untuk berjuang dan memberdayakan Indonesia. Sosok-sosok yang diceritakan di dalam buku ini, memberikan dampak bagi lingkungannya dan juga membantu orang-orang di sekitarnya. Â Buku ini launching tanggal 21 april 2016 di menara BTPN lt.27 SCBD Mega Kuningan.
Tokoh-tokoh yang ditulis dalam buku Hidup Yang lebih Berarti yaitu : Hanggono dengan usaha getuk marem, Milda Fitriawati sebagai kader kesehatan, Suwono ubah kotoran menjadi pupuk organic, Anik berdayakan pekerja lokalisasi Dupak Bangunsari, Dian Novalia dengan batik, Bodro Irawan yang membuka kursus computer gratis, Siti Rochanah jadikan Iwak Nyuzz kebanggaan Semarang, Slamet dengan sampah menjadi berkah, Supriyanto maju dengan batik kayu,Bu Wiwik dan bu Indra, Munadji dengan usaha swasembada Pajali, Dominggus koordinasi 3.505 petani, Taryat dengan Alia chocolate, Sunardi dengan bisnis tambak ikan. Ulyati dengan usaha kerupuk sanjai, Syarief pionir taruna tani, Solihin dengan tas dari bahan daur ulang, pengrajin rotan, Faizal dengan komunitas Iket Jawa,dan Deni menyulap Bojong Rangkas menjadi sentra tas.
Contoh sosok  yang akan saya bahas yaitu sosok yang diceritakan oleh Blogger Nanang Diyanto, pak Suwono. Usia yang tidak muda lagi, sudah memasuki usia pensiun. Walaupun begitu, usia pensiun tidak menghentikannya untuk berkarya. Pak Suwono sudah mempersiapkan diri  dan merencanakan kegiatan untuk memasuki masa pensiunnya. Tidak semua orang melakukan hal tersebut di kala masa pensiun tiba, banyak ibu-ibu ataupun bapak-bapak yang gamang menghadapinya dan tidak lagi berkarya. Namun pak Suwono telah membuat perencanaan. Sesuatu yang saya garis bawahi yaitu memilki perencanaan akan masa depan. Dengan usaha sedot Wc, pak Suwono juga mengembangkan pertaniannya dan memanfaatkan limbah tinja sebagai pupuk. Usahanya membuahkan hasil, beras organik yang dihasilkan disukai oleh masyarakat. Berdasarkan hasil uji laboratorium UGM, berasnya mengandung kandungan gizi yang lebih tinggi.
Tokoh-tokoh inspiratif seperti pak Suwono, pak Ayo, Om Minggus dan tokoh lainnya, dalam karyanya didukung oleh BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional). BTPN memiliki komitmen menciptakan hidup yang lebih berarti melalui pelayanan, produk dan pemberdayaan. Tokoh-tokoh tersebut adalah pelaku UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) yang menjadi mitra DAYA dari bank BTPN. Mereka mengaku sangat terbantu dengan program BTPN. Program BTPN memberi mereka pengetahuan dan pengalaman sebagai wirausahawan. Â Para tokoh tersebut tidak hanya menerima pelatihan rutin tiap bulan, tetapi juga diikutsertakan dalam pameran-pameran yang diadakan di berbagai kota. Pelatihan yang diberikan BTPN adalah pelatihan yang berkurikulum. BTPN membantu mereka memberDAYAkan lingkungan, pengetahuan, orang-orang di sekitar untuk menDayakan Indonesia menjadikan Hidup Yang Lebih Berarti.
Para 20 blogger sebagai penulis, membahasakan tulisannya dengan bahasa yang komunikatif dan mudah dimengerti pembaca. Selain itu juga, buku ini menampilkan gambar-gambar sosok inspiratif tersebut dan karyanya. Dengan warna oranye yang cerah dan hidup, dan tulisan judul yang timbul  pada sampul buku membuat buku tersebut semakin menarik untuk dibaca.Â
Buku ini cocok dibaca oleh segala usia, karena melalui kisah semangat dan usaha para tokoh, saya sebagai pembaca semakin tertantang untuk menghidupi hidup menjadi Hidup Yang Lebih Berarti. Bukan hanya hidup untuk diri sendiri, namun juga memberikan dampak/pengaruh bagi lingkungan. Memberdayakan potensi dan kemampuan, meningkatkan taraf hidup dan tentunya berbagi kasih. Mereka yang sudah tidak lagi muda bisa berjuang dan menghidupi hidup menjadi Hidup Yang Lebih Berarti.
 Mereka bisa, bagaimana dengan yang lebih muda? Bagaimana denganku? Apakah hidupku sudah lebih berarti? Teguran yang kudapat setelah membaca buku ini. Teguran yang memotivasiku. Bagaimana dengan anda pembaca yang lain? Apakah sudah menghidupi hidup menjadi Hidup Yang Lebih Berarti?
# Hidup Yang Lebih Berarti
#Dayakan Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H