Mohon tunggu...
andriana rumintang
andriana rumintang Mohon Tunggu... Administrasi - menyukai rangkaian kata yang menari dalam kisah dan bertutur dalam cerita. Penikmat alunan musik dan pecinta karya rajutan

never stop learning

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghidupi Hidup yang Lebih Berarti

11 Mei 2016   13:08 Diperbarui: 20 Mei 2016   14:07 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resensi Buku Hidup Yang Lebih Berarti

Judul Buku                          : Hidup Yang Lebih Berarti : Sosok Inspiratif Dayakan Indonesia                  

Pengarang                          : 20 Blogger Kompasiana

Penerbit                              : Elex Media Komputindo                            

Tahun                                   : 2016

Tebal Buku                          : 190 halaman

Kategori                               : Self- Improvement (Inspirasi)

Buku Hidup yang Lebih Berarti adalah buku terbitan Elex Media Komputindo yang ditulis oleh 20 blogger Kompasiana, dengan genre Self Improvement. Buku ini sangat menginspirasi dimana mengisahkan sosok-sosok masyarakat biasa yang tangguh dan memilki semangat untuk berjuang dan memberdayakan Indonesia. Sosok-sosok yang diceritakan di dalam buku ini, memberikan dampak bagi lingkungannya dan juga membantu orang-orang di sekitarnya.  Buku ini launching tanggal 21 april 2016 di menara BTPN lt.27 SCBD Mega Kuningan.

resensi-buku-hidup-yang-lebih-berarti-5732cac4b192731e050aa79b.jpg
resensi-buku-hidup-yang-lebih-berarti-5732cac4b192731e050aa79b.jpg
Melalui pembacaan tokoh-tokoh di buku ini, sebagai pembaca saya merasa tertampar sekaligus kagum dengan tokoh-tokoh tersebut. Dibalik keterbatasan mereka, baik dari segi pendidikan yang minim, daerah tempat tinggal yang cukup jauh dari kota atau dengan usia yang sudah tidak muda lagi, mereka bisa berkarya lebih baik dari orang muda dan orang-orang yang mengecap pendidikan yang lebih tinggi.

Tokoh-tokoh yang ditulis dalam buku Hidup Yang lebih Berarti yaitu : Hanggono dengan usaha getuk marem, Milda Fitriawati sebagai kader kesehatan, Suwono ubah kotoran menjadi pupuk organic, Anik berdayakan pekerja lokalisasi Dupak Bangunsari, Dian Novalia dengan batik, Bodro Irawan yang membuka kursus computer gratis, Siti Rochanah jadikan Iwak Nyuzz kebanggaan Semarang, Slamet dengan sampah menjadi berkah, Supriyanto maju dengan batik kayu,Bu Wiwik dan bu Indra, Munadji dengan usaha swasembada Pajali, Dominggus koordinasi 3.505 petani, Taryat dengan Alia chocolate, Sunardi dengan bisnis tambak ikan. Ulyati dengan usaha kerupuk sanjai, Syarief pionir taruna tani, Solihin dengan tas dari bahan daur ulang, pengrajin rotan, Faizal dengan komunitas Iket Jawa,dan Deni menyulap Bojong Rangkas menjadi sentra tas.

Contoh sosok  yang akan saya bahas yaitu sosok yang diceritakan oleh Blogger Nanang Diyanto, pak Suwono. Usia yang tidak muda lagi, sudah memasuki usia pensiun. Walaupun begitu, usia pensiun tidak menghentikannya untuk berkarya. Pak Suwono sudah mempersiapkan diri  dan merencanakan kegiatan untuk memasuki masa pensiunnya. Tidak semua orang melakukan hal tersebut di kala masa pensiun tiba, banyak ibu-ibu ataupun bapak-bapak yang gamang menghadapinya dan tidak lagi berkarya. Namun pak Suwono telah membuat perencanaan. Sesuatu yang saya garis bawahi yaitu memilki perencanaan akan masa depan. Dengan usaha sedot Wc, pak Suwono juga mengembangkan pertaniannya dan memanfaatkan limbah tinja sebagai pupuk. Usahanya membuahkan hasil, beras organik yang dihasilkan disukai oleh masyarakat. Berdasarkan hasil uji laboratorium UGM, berasnya mengandung kandungan gizi yang lebih tinggi.

p-suwono-5732caeb11977343053cf98c.jpg
p-suwono-5732caeb11977343053cf98c.jpg
Demikian juga dengan pak Slamet Akhmad Mukhyidin alias pak Ayo. Tokoh yang diceritakan oleh Singgih Swasono yaitu pak Ayo  sudah tidak lagi muda namun masiih berkarya. Pak Ayo yang berprofesi sebagai tukang bagunan mampu membuat sampah menjadi berkah. Pak Ayo didapuk menjadi motor penggerak bank sampah. Bank sampah bertujuan untuk memberdayakan warga mandiri sampah. Bank sampah tidak hanya menjaga kebersihan, tetapi juga membawa berkah dengan memberikan uang sejumlah sampah yang disetorkan.  Bank sampahnya memiliki 221 KK nasabah dan 95 komunitas sampah di berbagai wilayah Purwokerto.

p-ayo-5732cb0483afbde31c56bb0a.jpg
p-ayo-5732cb0483afbde31c56bb0a.jpg
Tokoh yang menginspirasi juga datang dari Halmahera Utara. Walaupun tidak lulus SD, Dominggus Nones yang biasa dipanggil Om Minggus mampu berkarya. Om Minggus memimpin kelompok tani Tarakani  dengan anggota 3.505 orang dengan omset setahun mencaoai Rp 31,5 milyar. Om MInggus berhasil mengangkat nilai biji pala yang dihasilkan di Kab. Halmahera.

Tokoh-tokoh inspiratif seperti pak Suwono, pak Ayo, Om Minggus dan tokoh lainnya, dalam karyanya didukung oleh BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional). BTPN memiliki komitmen menciptakan hidup yang lebih berarti melalui pelayanan, produk dan pemberdayaan. Tokoh-tokoh tersebut adalah pelaku UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah) yang menjadi mitra DAYA dari bank BTPN. Mereka mengaku sangat terbantu dengan program BTPN. Program BTPN memberi mereka pengetahuan dan pengalaman sebagai wirausahawan.  Para tokoh tersebut tidak hanya menerima pelatihan rutin tiap bulan, tetapi juga diikutsertakan dalam pameran-pameran yang diadakan di berbagai kota. Pelatihan yang diberikan BTPN adalah pelatihan yang berkurikulum. BTPN membantu mereka memberDAYAkan lingkungan, pengetahuan, orang-orang di sekitar untuk menDayakan Indonesia menjadikan Hidup Yang Lebih Berarti.

Para 20 blogger sebagai penulis, membahasakan tulisannya dengan bahasa yang komunikatif dan mudah dimengerti pembaca. Selain itu juga, buku ini menampilkan gambar-gambar sosok inspiratif tersebut dan karyanya. Dengan warna oranye yang cerah dan hidup, dan tulisan judul yang timbul  pada sampul buku membuat buku tersebut semakin menarik untuk dibaca. 

Buku ini cocok dibaca oleh segala usia, karena melalui kisah semangat dan usaha para tokoh, saya sebagai pembaca semakin tertantang untuk menghidupi hidup menjadi Hidup Yang Lebih Berarti. Bukan hanya hidup untuk diri sendiri, namun juga memberikan dampak/pengaruh bagi lingkungan. Memberdayakan potensi dan kemampuan, meningkatkan taraf hidup dan tentunya berbagi kasih. Mereka yang sudah tidak lagi muda bisa berjuang dan menghidupi hidup menjadi Hidup Yang Lebih Berarti.

 Mereka bisa, bagaimana dengan yang lebih muda? Bagaimana denganku? Apakah hidupku sudah lebih berarti? Teguran yang kudapat setelah membaca buku ini. Teguran yang memotivasiku. Bagaimana dengan anda pembaca yang lain? Apakah sudah menghidupi hidup menjadi Hidup Yang Lebih Berarti?

# Hidup Yang Lebih Berarti

#Dayakan Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun