Mohon tunggu...
Nana Andriana
Nana Andriana Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Ibu rumah tangga yang gemar menulis. Senang travelling dan menghabiskan waktu dengan kedua anaknya. http://keluargapakhussain.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bermain Sambil Belajar di Fun House!

31 Agustus 2012   21:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:04 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sedari dulu, cita-cita saya (selain menjadi astronaut) adalah mengajar. Ingin sekali  rasanya menjadi relawan pengajar di organisasi-organisasi non-profit seperti Sahabat  Anak atau Rumah Singgah. Tapi, pekerjaan menjadi Full-Time Mom dengan 2 anak yang  sudah mulai sekolah cukup memusingkan di ibukota ini. Tugas harian mengantar-jemput  anak saja sudah memakan waktu hampir separuh siang saya. Belum lagi mengurus anak  dan rumah tangga. Bagaimana saya bisa mengerjakan hal yang lain?
Semenjak kami pindah kembali ke Jakarta bulan Juni 2012 lalu, rumah kami selalu ramai didatangi anak-anak tetangga untuk bermain bersama anak saya, Mikail (4). Mikail memang anak yang cukup supel, sejak kecil dulu dia tidak betah tinggal di rumah saja, dan memilih untuk berjalan-jalan sekeliling lingkungan tempat tinggal kami, memasuki rumah tetangga, dan mengajak main setiap anak yang dia temui. Saya yang tadinya cuek terhadap tetangga, jadi lebih mengenal mereka satu persatu karena tingkah Mikail.
Kali ini, semakin banyak anak-anak bermain kerumah kami. Mungkin karena Mikail semakin besar, semakin banyak permainan yang bisa dilakukan bersama teman, dan sikapnya yang juga ramah dan tidak pilih-pilih teman. Beberapa anak suka datang kerumah justru bukan ingin bermain namun hanya senang duduk-duduk di rumah kami memperhatikan kelakuan Mikail sehari-hari. Dan anak-anak ini bukan hanya datang sejam dua jam, terkadang hampir setengah hari hanya berkumpul di rumah menonton TV, dan bersenda gurau.
Terinspirasi oleh kawan baik saya Imelda Naomi, perempuan berjiwa seni yang membuka kelas menulis, bahasa perancis, dan kelas seni untuk anak-anak, saya pun mulai berpikir ke arah yang sama. Pasti menyenangkan bila saya membuka kelas Bahasa Inggris untuk anak-anak ini. Dan ternyata ide saya disambut dengan semangat 45 oleh anak-anak.
Berbekal ilmu yang tidak seberapa, ditambah dengan puluhan jam menyambangi internet untuk mencari ide-ide segar, kelas pun dimulai Senin lalu 16 Juli 2012 dengan jumlah kehadiran anak 10 orang. And the FUN begins!
Untuk menceriakan suasana belajar, metode yang dipakai pun dibuat berbeda dengan metode belajar tradisional yang digunakan di sekolah. Di kelas gratis yang berdurasi 2 jam di sore hari ini, anak-anak diajak berpartisipasi dalam permainan yang dibuat sesuai dengan tema pelajaran pada hari itu. Agar tidak bosan, setiap hari saya mengajarkan hal yang berbeda kepada anak-anak, seperti:
Senin - Bahasa Inggris Praktis
Selasa - Art and Craft
Rabu - Show and Tell, Mengenal dunia
Kamis - Kelas memasak anak
Jumat - Mengaji dan bercerita

Di akhir minggu, jumlah anak-anak yang mengikuti kelas kami menjadi 14 orang. Mikail (4) dan Naznin (2) terkadang ikut membantu mempersiapkan dan menjalankan kelas. Kegiatan ini meningkatkan empati mereka, mengajarkan mereka untuk membangun komunitas yang positif, dan mengajak mereka untuk berteman dengan segala jenis kalangan.

Membuka kelas anak tidak sesulit yang saya banyangkan. Anak-anak pun tidak perlu didisiplinkan dan dipaksa untuk mendengarkan, yang membuat kita sulit mengontrol kelas. Biarkan kelas berjalan dengan menyenangkan, dan anak akan mulai tertarik untuk mengikuti tanpa dipaksa.
Kelas ini diadakan di rumah pribadi di daerah Condet untuk anak-anak kurang mampu. Kerjasama pembuatan kelas baru di tempat lain sangat diharapkan.Relawan pengajar dan sumbangan dalam bentuk materi pelajaran, buku-buku, alat tulis (crayon, cat air, dll), mainan edukasi anak-anak (usia 6-12 tahun), atau donasi uang diterima dengan senang hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun