Mohon tunggu...
ANDRIAN DWIPRASTIYO
ANDRIAN DWIPRASTIYO Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Andrian, Mahasiswa aktif Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, Fakultas Ekonomi Prodi Manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategy In Action

25 Juni 2024   21:45 Diperbarui: 25 Juni 2024   22:07 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Strategy in Action


Strategi dalam organisasi dapat dipahami melalui struktur hierarkis yang menggambarkan tingkatannya. Pada puncak piramida strategi terdapat level korporat, yang diisi oleh chief executive officer (CEO). Di bawah CEO terdapat level divisi, diisi oleh presiden divisi atau wakil presiden eksekutif. Lebih bawah lagi adalah level fungsional, yang mencakup manajer keuangan, pemasaran, penelitian dan pengembangan, manufaktur, sistem informasi, dan sumber daya manusia (SDM). Pada dasar piramida ada level operasional, diisi oleh manajer pabrik, manajer penjualan, dan manajer produksi.

 Strategi Klasikal

 1. Strategi Integrasi

*Integrasi ke Depan (Forward Integration)*: Mencakup usaha perusahaan untuk memperoleh atau meningkatkan kontrol atas distributor atau pengecer. Strategi ini cocok diterapkan saat distributor yang ada mahal, tidak andal, atau tidak memenuhi kebutuhan perusahaan, serta ketika perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk mengelola distribusi sendiri.

*Integrasi Horizontal (Horizontal Integration)*: Melibatkan akuisisi atau peningkatan kendali atas pesaing. Diterapkan saat perusahaan bisa mencapai karakteristik monopolistik tanpa tantangan pemerintah, dan memiliki sumber daya yang cukup untuk mengelola bisnis yang diakuisisi.

*Integrasi ke Belakang (Backward Integration)*: Mencari kepemilikan atau kontrol lebih atas pemasok perusahaan. Strategi ini cocok saat pemasok tidak andal, terlalu mahal, atau tidak memenuhi kebutuhan perusahaan.

 2. Strategi Intensif

*Penetrasi Pasar (Market Penetration)*: Meningkatkan pangsa pasar produk atau layanan yang ada melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Strategi ini efektif saat pasar saat ini tidak jenuh dan penggunaan pelanggan dapat ditingkatkan.

*Pengembangan Pasar (Market Development)*: Memperkenalkan produk atau layanan yang ada ke wilayah geografis baru. Strategi ini cocok jika ada jaringan distribusi yang dapat diandalkan dan pasar baru yang belum tersentuh.

*Pengembangan Produk (Product Development)*: Meningkatkan penjualan dengan memperbaiki produk atau layanan saat ini atau mengembangkan yang baru. Cocok diterapkan saat perusahaan memiliki produk yang sukses pada tahap dewasa dalam siklus hidup produk dan bersaing dalam industri dengan perkembangan teknologi yang cepat.

 3. Strategi Diversifikasi

*Diversifikasi Terkait (Related Diversification)*: Menambahkan produk atau jasa baru yang berkaitan untuk memanfaatkan sinergi antar bisnis. Cocok diterapkan saat penambahan produk baru secara signifikan mendorong penjualan produk saat ini.

*Diversifikasi Tidak Terkait (Unrelated Diversification)*: Menambahkan produk atau jasa yang tidak berkaitan. Diterapkan saat pendapatan perusahaan dapat meningkat dengan produk baru yang tidak terkait dan ketika perusahaan memiliki modal dan manajerial yang dibutuhkan untuk bersaing di industri baru.

4. Strategi Defensif

*Pengurangan (Retrenchment)*: Mengelompokkan kembali melalui pengurangan biaya dan aset untuk membalikkan penurunan penjualan dan laba. Cocok diterapkan saat perusahaan gagal secara konsisten memenuhi tujuan dan pencapaiannya.

*Divestasi (Divestiture)*: Menjual bagian dari organisasi yang tidak menguntungkan atau tidak cocok dengan aktivitas lain perusahaan. Diterapkan saat strategi pengurangan gagal atau divisi membutuhkan lebih banyak sumber daya daripada yang dapat diberikan perusahaan.

*Likuidasi (Liquidation)*: Menjual semua aset perusahaan untuk mendapatkan nilai berwujud. Diterapkan saat perusahaan tidak punya pilihan lain selain kebangkrutan.

### Lima Strategi Generik Michael Porter

1. *Cost Leadership-Low Cost*: Menyediakan produk atau jasa terstandarisasi dengan biaya per unit rendah kepada konsumen yang sensitif terhadap harga.

2. *Cost Leadership-Best Value*: Fokus pada nilai terbaik untuk produk dan jasa, bukan hanya biaya murah.

3. *Diferensiasi (Differentiation)*: Memproduksi produk atau jasa unik yang ditujukan untuk konsumen yang tidak sensitif terhadap harga.

4. *Fokus-Biaya Rendah (Focus-Low Cost)*: Menawarkan produk dan jasa dengan biaya rendah kepada segmen pasar kecil.

5. *Fokus-Nilai Terbaik (Focus-Best Value)*: Menawarkan produk dan jasa dengan nilai terbaik kepada segmen pasar kecil.

Strategi dalam Kaitan dengan Perusahaan Lain

*Kerja Sama dengan Pesaing*: Membutuhkan kepercayaan dan ikatan legal-formil agar perusahaan yang bekerja sama dapat menghindari skeptisisme dan hambatan negatif lainnya.

*Ventura Bersama (Joint Ventures)*: Membentuk kemitraan sementara untuk menindaklanjuti peluang tertentu. Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk memperbaiki komunikasi, jaringan, mengglobalkan operasi, dan meminimalkan risiko.

*Merger/Akuisisi*: Dua perusahaan membentuk perusahaan baru. Merger terjadi ketika dua organisasi bersatu untuk membangun satu unit usaha, sementara akuisisi terjadi ketika satu perusahaan membeli yang lain.

 Kesimpulan

Dalam dinamika organisasi dan kelembagaan, strategi adalah landasan utama untuk mencapai tujuan. Pemahaman mendalam tentang berbagai jenis strategi yang dapat diterapkan di berbagai tingkatan organisasi sangat penting. Integrasi vertikal, strategi intensif, diversifikasi, dan strategi defensif menawarkan berbagai pendekatan untuk meningkatkan kontrol, efisiensi, dan daya saing perusahaan. Selain itu, strategi generik Michael Porter memberikan kerangka kerja yang efektif untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam berbagai kondisi pasar. Akhirnya, kerja sama dengan pesaing, ventura bersama, dan merger/akuisisi memungkinkan perusahaan untuk memperluas jangkauan, mengatasi tantangan, dan memanfaatkan peluang baru.

Sumber ; Watunglawar, B. (2022). MANAJEMEN STRATEIK: Formulasi, Implementasi, dan Evaluasi. Yogyakarta: CV. Lebah Buku Group.ur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun