Berbicara tentang pemuda tentu tidak ada habisnya, dilihat dari fakta sejarah bahwa negara ini berdiri berkat peran serta dari para pemuda itu sendiri.
Begitupun terhadap apa yang akan terjadi di masa depan, pemuda memegang peran penting dalam kendali bermasyarakat dan bernegara.
Saat ini Indonesia sedang berada dalam masa bonus demografi, yang mana adalah manusia dengan usia produktif (15 sampai 65 tahun) lebih banyak dari pada manusia dengan usia non-produktif (dibawah 15, dan diatas 65 tahun).
Oleh karenanya generasi sekarang disebut sebagai generasi emas, yang mana puncak dari bonus demografi ini ada pada tahun 2045.
Jepang adalah salah satu negara yang di masa lalu pernah mengalami masa bonus demografi pula, setelah peristiwa pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki, angka kelahiran setelahnya menjadi tinggi.
Dari tahun tersebut, jepang berhasil memanfaatkan masa bonus demografi dengan sebaik – baiknya, hingga kini semua orang dari belahan dunia manapun tahu bahwa jepang adalah salah satu negara yang maju di Asia, dan siap bersaing dengan negara lain dalam hal kemajuan.
Beranjak dari situasi tersebut, sangat diperlukan sekali kerja sama dari semua kalangan, baik pemerintah maupun masyarakat.
Bilamana bisa dimanfaatkan dan dipersiapkan dengan sebaik – baiknya, maka tidak menutup kemungkinan suatu saat negara kita tidak akan kalah dan berani bersaing sama halnya seperti negara Jepang.
Tetapi sebaliknya, bilamana bonus demografi ini tidak berhasil dimanfaatkan dengan baik, maka nantinya akan menjadi masalah demografi.
Dari permasalahan demografi yang akan ditimbulkan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Â Â Â Jumlah penduduk bertambah banyak
2. Â Â Â Lahan tempat tinggal semakin menyempit
3. Â Â Â Kualitas SDM menurun
4. Â Â Â Kurangnya lapangan pekerjaan
5. Â Â Â Meningkatnya angka pengangguran
Oleh karenanya, untuk meminimalisir gagalnya pemanfaatan masa bonus demografi tersebut, sangat dibutuhkan sekali upaya dan kerjasama dari banyak pihak, baik dari pemerintah, maupun masyarakat dan pemudanya itu sendiri.
Pemuda dan masyarakat bisa bekerjasama dalam hal pengembangan sumber daya manusia (sdm) baik dalam soft skill maupun hard skill, agar bisa menjadi lebih terampil, sehingga tidak hanya disibukkan dengan mencari lowongan pekerjaan, tetapi bisa menjadi solusi yaitu membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat dan pemuda yang lain.
Begitupun upaya pemerintah, diantara yang bisa dilakukan adalah dengan adanya aturan untuk perencanaan pernikahan, kemudian memfasilitasi masyarakat dengan adanya sebuah pelatihan, dengan begitu bisa menjadi solusi bagi permasalahan lahan tempat tinggal, peningkatan kualitas sdm, dan bertambahnya jumlah lapangan pekerjaan.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H