Mohon tunggu...
Andri galih
Andri galih Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

saya mahasiswa unisa yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Apa yang Hilang saat Ramadhan ketika Sudah Beranjak Menjadi Mahasiswa

16 April 2024   10:33 Diperbarui: 16 April 2024   10:41 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadhan, Bulan yang sangat di nantikan oleh umat islam seluruh dunia, Membawa berbagai perubahan dalam rutinitas sehari-hari. namun, bagi mahasiswa yang sedang menghadapi masa transisi dalam kehidupan di lingkungan baru, Ramadhan bisa menjadi momen yang penuh tantangan. saat berada di lingkungan baru, sejumlah aspek Ramadhan yang sebelumnya yang sangat diinginkan saat masih di sekolah menengah, kini mulai terasa memudar. beberapa hal yang mungkin hilang atau berubah ketika sudah beranjak menjadi mahasiswa saat menghadapi Ramadhan seperti. 

Kesenangan dan keleluasaan waktu menjadi hal yang terbatas bagi mahasiswa. Tekanan akademik dan tanggung jawab lainnya bisa membuat kesenangan serta waktu luang selama Ramadhan menjadi terbatas. Mungkin tidak ada lagi waktu luang untuk bersantai dengan teman-teman setelah salat taraweh, atau mungkin sulit menemukan waktu di malam hari. Hal ini bisa menyebabkan hilangnya nuansa kebebasan dan kedamaian yang mereka rasakan saat masih tinggal bersama orang tua di rumah.

Keterlibatan aktif dalam kegiatan keagamaan juga mengalami penurunan. Meskipun ada banyak kegiatan seperti kuliah subuh bersama atau kajian-kajian di lingkungan perguruan tinggi, partisipasi dalam kegiatan tersebut tidak seintens ketika masih berada di sekolah menengah. Beban akademik, jadwal yang padat, atau jarak yang jauh dari pusat kegiatan keagamaan dapat menjadi hambatan bagi mahasiswa yang terlibat secara aktif seperti sebelumnya.

Dukungan dan kehangatan keluarga juga sangat dirindukan. Bagi mahasiswa yang belajar jauh dari rumah, Ramadhan bisa membuat mereka merindukan dukungan dan kebersamaan keluarga. Tidak dapat bersahur atau berbuka bersama keluarga, serta tidak dapat dukungan langsung dari mereka dalam menjalani ibada puasa dan menyelesaikan studi di tengah-tengah ujian dan tugas-tugas, semakin menambah kerinduan akan kebersamaan keluarga. 

Keterlibatan dalam program-program kemanusiaan dan sosial juga menjadi lebih sulit bagi mahasiswa. Terutama bagi mereka yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler atau organisasi kemahasiswaan yang membutuhkan waktu dan komitmen yang ekstra. Padahal, kegiatan seperti itu merupakan bagian penting dari semangat berbagi dan kepedulian sosial dalam ajaran Ramadhan.           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun