Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PPG Prajabatan Universitas Ahmad Dahlan

Saya adalah mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023 di Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penerapan Pembelajaran Berbasis Budaya "Culturally Responsive Teaching" untuk Meningkatkan Karakter Peserta Didik pada Dimensi Berkebinekaan Global

30 April 2024   13:00 Diperbarui: 30 April 2024   13:03 2045
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Oleh : Andriyanto

Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Guru Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023, Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.

            Bangsa Indonesia memiliki berbagai keberagaman yang dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Faktor penyebab keberagaman masyarakat Indonesia, antara lain letak geografis, iklim, agama, ras dan sejarah (Nursakinah et al: 2022). Di sekolah, peserta didik perlu dikembangkan sikap menghargai berbagai keberagaman di Indonesia dan diharapkan peserta didik tertanam sikap saling menghargai dan menghormati dengan sesama anggota masyarakat untuk menunjang hidup rukun dan harmonis (Riyanti dan Novitasari: 2021). Saat ini, salah satu tantangan utama di sekolah dasar adalah berkurangnya karakter yang dimiliki oleh peserta didik, seperti hilangnya sikap saling menghargai, menghormati dan peduli (Atiratul Jannah: 2023).

            Salah satu Profil Pelajar Pancasila yang dapat memunculkan sikap saling menghargai dan menghormati yaitu Berkebinekaan Global (Mahmudah et al: 2023). Peserta didik yang memiliki karakter berkebinekaan global memiliki pemahaman yang lebih baik tentang perbedaan budaya, agama, dan latar belakang lainnya, yang membantu mereka berkomunikasi dan berinteraksi secara positif dengan teman-teman sebaya dari berbagai latar belakang (Suryaningsih, Maksum, dan Marini: 2023). Dimensi berkebinekaan global mampu menanamkan sikap toleransi yang tidak melanggar budaya leluhur yang dimiliki bangsa Indonesia (Deni Nur Wijayanti: 2023).

            Mereka tidak hanya mempelajari budaya mereka sendiri, tetapi juga memahami budaya teman sekelas mereka dengan menunjukkan kesadaran akan budaya, sikap toleransi, dan kemampuan untuk mengatasi kesalahpahaman dalam interaksi lintas budaya. Selain itu, peserta didik dapat merespons pengalaman keberagaman dengan refleksi yang mendalam dan tanggung jawab untuk menjaga keberagaman budaya (Suryaningsih, Maksum, dan Marini: 2023).

            Penerapan aspek berkebinekaan global dapat diimplementasikan dalam pembelajaran, salah satunya melalui diskusi kelompok. Mengelompokkan peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan mereka dan membentuk sikap kebersamaan. Hal ini dapat dilakukan dengan 1) Bersosialisasi dengan semua teman tanpa memandang asal, agama, atau ras mereka, 2) Berkomunikasi dengan jujur kepada teman-teman, 3) Bermain bersama dengan teman sekelas, 4) Bekerja dalam kelompok saat ada tugas sekolah, 5) Menyampaikan pendapat dengan jujur kepada teman dan menghindari rasa iri (Hasanah dan Nurqori'ah: 2021).

       Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi diatas yaitu melalui pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT).  Culturally Responsive Teaching (CRT), merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana guru memposisikan diri sebagai fasilitator yang bertugas menghilangkan ketimpangan yang muncul di dalam kelas karena keragaman latar belakang, tradisi, suku dan perbedaan lain dari setiap peserta didik (Salma dan Yuli: 2023). Pendekatan Culturally Responsive Teaching adalah suatu metode pembelajaran yang menghendaki adanya persamaan hak setiap peserta didik untuk mendapatkan pengajaran tanpa membedakan latar belakang budaya peserta didik (Khasanah, Nuroso, dan Pramasdyahsari: 2023).

            Proses pembelajaran yang mengaitkan budaya dengan materi pembelajaran dimaksudkan agar kegiatan belajar mengajar dapat bermakna bagi peserta didik dan meningkatkan hasil belajar peserta didik (Anik Nawati, Ika Dyah Kumalasari: 2024). Pendekatan pembelajaran Culturally Responsive Teaching (CRT) diakui dapat menciptakan peserta didik yang aktif berpartisipasi, berkomunikasi, dan berkolaborasi dengan teman sebayanya (Nasution, Efendi, dan Yunita: 2023).

            Melalui penerapan Culturally Responsive Teaching, pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang responsif terhadap budaya peserta didik, di mana nilai-nilai, norma, dan pengalaman budaya peserta didik dihormati dan diintegrasikan ke dalam pembelajaran (Hardiana: 2023). Dengan menerapkan pendekatan Culturally Responsive Teaching dalam pembelajaran, diharapkan peserta didik akan merasa diperhatikan, didengar, dan dihormati dalam kelas. Hal ini dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan, menarik, dan bermakna bagi peserta didik, sehingga memotivasi mereka untuk lebih aktif dan berminat dalam belajar (Hardiana: 2023).

            Melalui penerapan pembelajaran berbasis pendekatan culturally responsive teaching dapat meningkatkan dimensi profil pelajar Pancasila khususnya berkebinekaan global. Pada saat pembelajaran peserta didik dapat menumbuhkan sikap menghormati sesama teman dan guru, dapat bersikap adil kepada sesama teman, dapat menghargai perbedaan budaya, aktif dalam kegiatan diskusi kelompok dan dapat meningkatkan hasil belajarnya.

REFERENSI

Anik Nawati, Ika Dyah Kumalasari, Heri Maria Zulfiati. 2024. "Pengaruh Problem Based Learning (PBL) Dengan Pendekatan Curturally Responsive Teaching (CRT) Terhadap Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar." Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 09(01): 2503--2514.

Atiratul Jannah. 2023. "Peran Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Karakter Religius Siswa Sekolah Dasar." Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar 08(02): 2758--2771.

Deni Nur Wijayanti, Achmad Muthali'in. 2023. "Penguatan Dimensi Berkebinekaan Global Profil Pelajar Pancasila Melalui Pembelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan." Educatio: Jurnal Ilmu Kependidikan 18(1): 172--184.

Hardiana, Dita. 2023. "Peningkatan Minat Belajar IPAS Melalui Culturally Responsive Teaching Pada Peserta Didik Kelas IV SDN 01 Sumbersari." Didaktik: Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang 9(2): 2394--2405.

Hasanah, Julianne Uswatun, and Sulis Nurqori'ah. 2021. "Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Di Tengah Keragaman Siswa Melalui Pendidikan Multikultural Di Sekolah Dasar." Didaktika: Jurnal Kependidikan 15(2): 158--171.

Khasanah, Indah Milati, Harto Nuroso, and Agnita Siska Pramasdyahsari. 2023. "Efektivitas Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas II Sekolah Dasar." Alifbata: Jurnal Pendidikan Dasar 3(3): 1121--1127.

Mahmudah, Amira Henny, Khusnul Fajriyah, Ikha Listyarini, and Tutik Wahyuni. 2023. "Toleransi Keragaman Keyakinan Pada Siswa Sekolah Dasar." Jurnal Educatio 9(3): 1481--1486.

Nasution, Dewi Nurhasanah, Umri Rahman Efendi, and Sri Yunita. 2023. "Implementasi Pendekatan Pembelajaran Culturally Responsive Teaching Pada Mata Pelajaran PPKN Kelas V Sekolah Dasar." Js (Jurnal Sekolah) 8(1): 171.

Nursakinah, Lidia Histuti, Ninda Silvia, and Parasian Sinambela. 2022. "Identifikasi Sikap Toleransi Antar Umat Beragama Di Lingkungan Sekolah Dasar." Journal of Basic Education Research 3(3): 80--85.

Riyanti, Asih, and Neni Novitasari. 2021. "Pendidikan Multikultural Berbasis Kearifan Lokal Bagi Siswa Sekolah Dasar." Jurnal Adat dan Budaya Indonesia 3(1): 29--35.

Salma, Intan Maulidah, and Risvi Revita Yuli. 2023. "Membangun Paradigma Tentang Makna Guru Pada Pembelajaran Culturally Responsive Teaching Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Di Era Abad 21." Jurnal Teknologi Pendidikan 1(1): 1--11.

Suryaningsih, Tri, Arifin Maksum, and Arita Marini. 2023. "Membentuk Profil Pelajar Pancasila Dimensi Berkebinekaan Global Melalui Pendidikan Multikultural Di Sekolah Dasar." Dwija Cendekia: Jurnal Riset Pedagogik 7(3): 1027--1042.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun