Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Cerita Teror Hantu Jeruk Purut

1 Juli 2024   13:13 Diperbarui: 1 Juli 2024   13:49 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok hantu Jeruk Purut (sumber gambar: jateng.tribunnews.com)

Di sudut kota Jakarta, terdapat sebuah makam yang menjadi pembicaraan banyak orang. Makam tersebut bernama Jeruk Purut, dikenal bukan hanya karena sejarahnya, tetapi juga karena kisah seram yang menyelimutinya.

Orang-orang sering berbicara tentang hantu yang sering menampakkan diri di sana. Sebuah legenda mengisahkan tentang seorang pastur tanpa kepala yang berjalan-jalan di malam hari mencari kepalanya yang hilang.

Semuanya bermula pada suatu malam saat angin dingin berhembus kencang, menggugurkan dedaunan dari pohon-pohon tua di sekitar makam. 

Suasana makin mencekam ketika kabut mulai turun perlahan, menyelimuti setiap nisan yang ada. Malam itu, seorang pemuda yang penasaran memutuskan untuk mengunjungi makam Jeruk Purut, mencari kebenaran dari cerita-cerita seram yang telah ia dengar sejak kecil.

Pemuda itu berjalan perlahan memasuki kompleks pemakaman. Setiap langkahnya terasa berat seiring dengan desiran angin yang menembus jaket tebal yang ia kenakan. 

Bayangan pohon-pohon besar menjulang tinggi seakan mengawasi setiap gerak-geriknya. Kaki pemuda tersebut bergetar ketika ia semakin dalam memasuki area yang lebih gelap dan terpencil.


Sang pemuda berhenti sejenak di depan sebuah nisan tua yang sudah ditumbuhi lumut tebal. Di sekitarnya, suara jangkrik dan burung hantu terdengar nyaring, menambah kesan seram malam itu. 

Di tengah keheningan, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di belakangnya. Pemuda itu menoleh, namun yang ia lihat hanyalah kabut tebal yang menutupi pandangannya. Ia merasa ada yang mengawasinya, meski ia tak melihat siapapun di sekitarnya.

Langkah kakinya semakin cepat, ia berjalan menuju bagian makam yang lebih dalam, berharap menemukan sesuatu yang bisa menjelaskan cerita yang ia dengar. 

Di tengah perjalanan, ia melihat sebuah sosok berdiri di bawah pohon besar. Sosok itu tampak samar-samar, seolah menyatu dengan kabut. Pemuda tersebut mencoba mendekat, namun kakinya terasa kaku, sulit digerakkan.

Dari kejauhan, sosok itu mulai bergerak perlahan, mendekatinya. Pemuda itu melihat dengan jelas sosok seorang pria tanpa kepala, mengenakan jubah panjang yang kotor dan sobek.

Sosok itu memegang sebuah lentera tua yang redup, memberikan cahaya remang-remang di sekitar tubuhnya. Pemandangan itu membuat pemuda tersebut ingin berteriak, tetapi suaranya tertahan di tenggorokan.

Sosok pastur tanpa kepala terus mendekat, langkahnya perlahan namun pasti. Pemuda itu akhirnya berhasil menggerakkan kakinya, berlari sekencang mungkin meninggalkan sosok mengerikan itu. 

Di tengah pelariannya, ia tersandung akar pohon yang menjulur di tanah, membuatnya terjatuh dengan keras. Ketika ia mencoba bangkit, ia merasakan kehadiran sosok itu semakin dekat, membuat bulu kuduknya meremang.

Dengan segenap tenaga, pemuda itu kembali berlari tanpa menoleh ke belakang. Ia merasa napasnya mulai terengah-engah, keringat dingin mengucur di seluruh tubuhnya. Ia tidak peduli lagi dengan arah yang ia tuju, yang ada di pikirannya hanyalah bagaimana caranya keluar dari tempat angker itu. 

Suara langkah kaki yang mengikutinya semakin jelas terdengar, membuat rasa takutnya semakin menjadi-jadi. Akhirnya, ia melihat pintu gerbang makam yang tak jauh dari tempatnya berada. Dengan sisa-sisa tenaganya, ia mempercepat langkah, berharap bisa segera keluar dari tempat itu. 

Sesampainya di gerbang, ia menoleh sekali lagi ke belakang dan melihat sosok itu berhenti di tengah makam, hanya berdiri diam dengan lentera di tangannya.

Pemuda itu melompat keluar dari gerbang, terjatuh di tanah basah. Ia mencoba mengatur napasnya yang tersengal-sengal, memandang gerbang makam dengan ketakutan yang masih menyelimuti hatinya. 

Sosok pastur tanpa kepala itu masih terlihat samar di kejauhan, seperti sebuah bayangan yang menghantui pikirannya.

Sejak malam itu, pemuda tersebut tidak pernah kembali ke makam Jeruk Purut. Pengalaman mengerikan yang ia alami membuatnya percaya akan kisah seram yang diceritakan orang-orang. 

Pemuda itu menceritakan kejadian tersebut kepada teman-temannya, berharap mereka tidak mengalami hal yang sama. Meski begitu, cerita tentang pastur tanpa kepala tetap menjadi legenda yang terus hidup di kalangan masyarakat sekitar.

Makam Jeruk Purut kembali sunyi, hanya ditemani oleh suara alam dan angin yang berhembus pelan. 

Legenda tentang hantu pastur tanpa kepala tetap menjadi cerita yang menarik perhatian banyak orang.  Walau demikian, tidak ada yang tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi di malam itu. 

Hanya satu yang pasti, sosok pastur itu tetap mencari kepalanya yang hilang, berjalan perlahan di bawah sinar bulan yang redup, menyelimuti makam Jeruk Purut dengan kisah misteri yang tak pernah terpecahkan.

Setiap malam Jumat, orang-orang sekitar menghindari melewati makam tersebut. Mereka percaya, saat itulah sosok pastur tanpa kepala paling aktif berkeliaran.

Suara langkah kaki yang misterius, kabut tebal yang tiba-tiba muncul, serta bayangan-bayangan aneh seringkali menjadi saksi bisu dari kisah seram yang menyelimuti makam tersebut. 

Bagi mereka yang berani mengunjungi makam Jeruk Purut, pengalaman mengerikan yang tak terlupakan mungkin saja menunggu.

Makam Jeruk Purut tetap berdiri kokoh, menyimpan sejuta misteri di dalamnya. Pohon-pohon tua yang mengelilinginya seakan menjadi saksi bisu dari setiap kejadian yang terjadi di sana. 

Legenda pastur tanpa kepala terus diceritakan dari generasi ke generasi, menjaga agar kisah tersebut tetap hidup dalam ingatan masyarakat. Meski begitu, tak ada yang tahu kapan pastur itu akan menemukan kedamaian, atau kapan ia akan berhenti mencari kepalanya yang hilang.

Malam-malam di makam Jeruk Purut selalu menyimpan kejutan yang tak terduga. Setiap orang yang berani menginjakkan kaki di sana pasti akan merasakan suasana mencekam yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. 

Bagi mereka yang percaya, makam itu bukan sekadar tempat peristirahatan terakhir, melainkan sebuah gerbang menuju dunia lain, tempat di mana roh-roh penasaran mencari ketenangan abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun