Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Masa Kecil Danu dan Kawan-kawan

25 Juni 2024   16:36 Diperbarui: 25 Juni 2024   16:43 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di lain hari, ketika musim hujan tiba, jalanan desa menjadi licin dan berlumpur. Suatu pagi, dalam perjalanan ke sekolah, Danu melihat Ika, seorang teman sekelas yang pemalu, terjatuh dari sepedanya. Tanpa berpikir panjang, Danu berlari menghampiri dan membantu Ika berdiri. 

Sepeda Ika rusak, rantainya terlepas dan penuh lumpur. Danu tidak hanya membantu Ika membersihkan lumpur dari bajunya, tetapi juga memperbaiki rantai sepeda. Meski tangannya kotor dan bajunya penuh lumpur, Danu tetap tersenyum dan merasa puas bisa membantu temannya.

Pada hari Sabtu, saat desa mengadakan acara gotong royong membersihkan lapangan, Danu turut serta dengan penuh semangat. Ia membantu mengangkut sampah, memotong rumput, dan mengecat pagar. 

Walau ia sempat usil dengan menaruh sedikit cat di hidung Budi, temannya, tetapi ia bekerja lebih keras dari siapa pun. Saat pekerjaan selesai, lapangan desa tampak bersih dan rapi. Warga desa, termasuk orang tua Danu, sangat bangga padanya.

Ketika malam tiba, Danu sering duduk di depan rumahnya, memandangi bintang-bintang di langit sambil merenung. Ia menyadari bahwa keusilan yang ia lakukan selama ini membuat hidup di desa menjadi lebih berwarna. 

Danu juga memahami pentingnya menunjukkan kasih sayang dan kepedulian melalui tindakan nyata. Ia belajar bahwa meski usil, kebaikan hati adalah yang terpenting.

Musim berganti, dan keusilan Danu tetap menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupannya dan teman-temannya.

Suatu hari, di tengah persiapan festival desa, Danu mendengar bahwa salah satu keluarga di desa mengalami kesulitan karena gagal panen. 

Tanpa sepengetahuan banyak orang, Danu mengumpulkan teman-temannya dan mengatur sebuah rencana. Mereka memutuskan untuk menyisihkan sebagian dari tabungan mereka dan hasil panen dari kebun kecil masing-masing keluarga.

Pada malam festival, Danu dan teman-temannya diam-diam mengantar sumbangan tersebut ke rumah keluarga yang membutuhkan. Mereka meninggalkan kotak berisi bahan makanan dan uang di depan pintu, dengan sebuah catatan kecil: 

"Dari teman-teman di desa." Keesokan harinya, saat berita tentang sumbangan itu menyebar, banyak yang bertanya-tanya siapa yang telah begitu murah hati. Danu hanya tersenyum melihat kebingungan itu, merasa puas telah membantu tanpa mencari pujian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun