Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dendam Kuntilanak Merah

24 Juni 2024   15:45 Diperbarui: 24 Juni 2024   16:00 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak ada maaf, Ayah. Aku akan membalas dendamku, aku akan menghukum mereka yang telah menghancurkan hidupku," jawab sosok itu dengan suara yang semakin menyeramkan.

Hartono merasakan udara di sekitarnya semakin dingin dan berat. Sosok perempuan itu, yang kini ia sadari sebagai kuntilanak merah, menghilang dalam kegelapan hutan. Hartono kembali ke rumah dengan perasaan campur aduk antara ketakutan dan rasa bersalah.

Hari-hari berikutnya, desa itu diguncang oleh serangkaian kejadian aneh. Beberapa penduduk desa mengaku melihat sosok perempuan bergaun merah yang berkeliaran di malam hari. 

Mereka juga mendengar suara tawa dan tangisan di sekitar rumah Hartono dan hutan di sekitarnya. Kepanikan mulai melanda desa tersebut.

Suatu malam, Hartono menerima tamu tak terduga. Seorang pria tua dengan penampilan lusuh mengetuk pintu rumahnya. Pria itu mengaku sebagai seorang dukun yang dapat berkomunikasi dengan arwah.

"Aku mendengar tentang kejadian di desa ini. Arwah anakmu penuh dendam, dan ia tidak akan tenang sampai keadilan ditegakkan," kata dukun itu.

Hartono yang putus asa meminta bantuan sang dukun. "Apa yang harus aku lakukan untuk menenangkan arwah anakku?"

"Kau harus menemukan pelakunya. Hanya dengan begitu, arwah Sari akan tenang." Dukun itu menatap Hartono dengan serius

Dengan petunjuk dari dukun itu, Hartono mulai menyelidiki kembali kasus kematian putrinya. Ia mengunjungi beberapa orang yang dulu pernah dicurigai namun tidak cukup bukti untuk ditangkap.

Salah satunya adalah Bima, seorang pemuda yang pernah dekat dengan Sari namun ditolak cintanya. Bima dikenal sebagai orang yang temperamental dan sering bertindak kasar.

Hartono dengan tekad bulat mendatangi rumah Bima. Saat ia tiba, suasana rumah itu terasa tegang. Bima tampak gelisah, dan saat Hartono mulai bertanya tentang kejadian malam itu, Bima terlihat semakin gugup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun