Mbappe telah menghabiskan tujuh tahun kariernya di PSG dan sekarang memutuskan untuk bergabung dengan Real Madrid.
Hal ini menunjukkan bahwa PSG memiliki banyak peluang untuk menjual Mbappe dengan harga yang tinggi, tetapi keegoan mereka yang besar menghalangi hal tersebut.
Kehilangan Mbappe secara cuma-cuma jelas merugikan reputasi PSG. Masalahnya terletak pada kesalahan yang dilakukan PSG sendiri, sementara Madrid bertindak dengan bijak di bawah arahan Florentino Perez.
Sejak awal Madrid telah bersikap profesional dalam pendekatan mereka terhadap Mbappe. Mereka tidak pernah bermain kotor, tidak pernah melanggar aturan, dan selalu membuka negosiasi dengan cara yang sah dan etis.
Pada akhir musim 2021/2022 Madrid membuat tawaran transfer pertama yang konkret untuk Mbappe. Mereka bersedia membayar 200 juta euro, menjadikan Mbappe sebagai pemain termahal di dunia.
PSG dengan tegas menolak tawaran dari Madrid. PSG yakin bahwa mereka bisa meyakinkan Mbappe untuk tetap tinggal di Paris dan mengubah pikirannya.
Sayangnya yang bisa dilakukan PSG hanyalah menunda kepindahan Mbappe, bukan benar-benar mencegahnya. Akibatnya, mereka sekarang harus kehilangan pemain bintang mereka tanpa mendapatkan imbalan finansial yang sesuai, hal yang memalukan bagi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
