Cerpen: Petani Kecil untuk Negeri Seluas Nusantara

Ditengah segala kesulitan itu, Pak Budi tak pernah kehilangan harapan. Dia selalu percaya bahwa suatu hari nanti, semua jerih payahnya akan membuahkan hasil yang manis. 

Setiap kali matahari terbenam di ufuk barat, Pak Budi duduk di bawah pohon rindang, menatap langit yang berwarna jingga. Dia merenung, merenungkan perjalanan hidupnya yang penuh liku-liku, namun tetap dipenuhi dengan semangat dan tekad yang kuat.

Tidak hanya menghadapi tantangan alam dan ekonomi, Pak Budi juga harus berjuang melawan stereotype masyarakat terhadap profesi petani. 

Banyak yang menganggap pekerjaan sebagai petani adalah pekerjaan yang rendah, tak menjanjikan, dan tak bergengsi. Namun bagi Pak Budi, menjadi petani adalah pilihan yang dijalani dengan bangga dan penuh kehormatan.

Meski sulit, Pak Budi tetap tegar menjalani hidupnya sebagai seorang petani. Setiap kali matahari terbit, dia bangun dengan semangat yang membara, siap menghadapi segala rintangan dan tantangan yang menunggu di depannya. 

Dia tahu, di balik setiap kesulitan pasti ada kekuatan yang lebih besar, dan di balik setiap perjuangan pasti ada kesuksesan yang akan diraih.

Malam itu, di bawah cahaya mentari yang perlahan meredup, Pak Budi tersenyum. Dia merasa lega karena telah berhasil melewati satu hari lagi dengan penuh keberanian dan keteguhan hati. 

Seorang petani yang tidak pernah menyerah, karena bagi Pak Budi, menjadi petani adalah panggilan jiwa yang tak akan pernah pudar untuk Nusantara.