Indonesia sebagai negara kepulauan yang terletak di Cincin Api Pasifik, memiliki kekayaan alam yang melimpah, termasuk gunung berapi yang tersebar di berbagai pulau.
Keberadaan gunung berapi di Indonesia tidak hanya menjadi bagian dari keindahan alamnya, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat.
Dengan lebih dari 130 gunung berapi aktif, Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan aktivitas vulkanik tertinggi di dunia. menandakan pentingnya pemantauan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya.
Nyatanya gunung berapi di Indonesia sering kali menampilkan pemandangan alam yang memukau, namun kenyataannya, aktivitas vulkaniknya juga menimbulkan risiko yang serius bagi penduduk sekitarnya.
Terbaru, Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Taguladang Biaro, Sulawesi Utara mengalami erupsi besar secara intens sejak Kamis, 18 April 2024 kemarin.
Letusan yang begitu dashyat dan letak gunung yang berada pada pulau kecil di tengah laut berpotensi besar menimbulkan tsunami sebagai bencana susulan.
Kekhawatiran turut bertambah karena Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami peningkatan aktivitas vulkanik, tepat pada Kamis (18/04/24).
Aktivitas vulkanisme Gunung Semeru ditandai dengan datangnya banjir lahar dingin disekitaran lereng gunung.
Tercatat Indonesia sudah beberapa kali  mengalami bencana gunung meletus yang diukir dalam sejarah sebagai letusan terdashyat. Adapun sebagai berikut.
1. Letusan Gunung Krakatau (1883)
Letusan yang sangat dahsyat menyebabkan tsunami besar yang menewaskan sekitar 36.000 orang secara langsung.Â
2. Letusan Gunung Tambora (1815)
Letusan Tambora mengakibatkan kira-kira 71.000 kematian langsung dan indirek, termasuk akibat kelaparan karena dampaknya pada pertanian.
3. Letusan Gunung Merapi (2010)
Meskipun jumlah pasti korban tidak selalu jelas, letusan ini menewaskan sekitar 350 orang dan melukai ratusan lainnya.
4. Letusan Gunung Kelud (2014)
 Letusan ini menewaskan empat orang dan menyebabkan evakuasi besar-besaran dari wilayah sekitarnya.
5. Letusan Gunung Sinabung (2014-2021)
Selama periode letusan yang berlangsung bertahun-tahun ini, dilaporkan bahwa setidaknya 23 orang tewas dan ribuan lainnya kehilangan rumah dan tempat tinggal mereka.Â
Upaya mitigasi bencana erupsi gunung berapi melibatkan serangkaian langkah yang dirancang untuk mengurangi dampak negatif yang dihasilkan oleh letusan gunung berapi. Berikut beberapa upaya mitigasi personal yang umum dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Tingkatkan kewaspadaan
 Awasi peringatan dari otoritas terkait seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atau lembaga penanggulangan bencana setempat. Perhatikan indikator-indikator yang menandakan kemungkinan erupsi gunung.
b. Pahami area bahaya
Ketahui wilayah yang terkena dampak langsung dari letusan gunung, seperti area rawan awan panas, lahar, dan material vulkanik.
c. Segera evakuasi
Jika kalian berada di zona bahaya, segera evakuasi ke tempat yang lebih aman sesuai dengan instruksi dari otoritas setempat. Jangan menunggu hingga terlambat.
d. Gunakan perlengkapan pelindung
Saat berada di luar ruangan, gunakan masker atau kain penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan dari abu vulkanik yang berbahaya.
e. Jaga kesehatan
 Hindari kontak langsung dengan abu vulkanik karena dapat mengiritasi kulit dan saluran pernapasan. Bersihkan tubuh dan pakaian secara menyeluruh setelah terkena abu.
f. Ikuti petunjuk resmi
Patuhi instruksi dari otoritas setempat atau petugas penanggulangan bencana. Ini bisa termasuk instruksi untuk evakuasi, pengungsian, atau tindakan lain yang diperlukan untuk keselamatan.
g. Menghindari sungai dan lahan rawa
Jauhi area yang berpotensi terkena lahar atau aliran piroklastik. Hindari berada di dekat sungai atau dataran rendah yang rentan terhadap banjir lahar.
h. Tetap tenang
Tetap tenang dan berpikir dengan jernih. Panik hanya akan memperburuk situasi. Bersikaplah tenang dan ikuti prosedur evakuasi dengan hati-hati.
i. Bantu orang lain
Jika mungkin, bantu orang lain yang membutuhkan pertolongan, terutama mereka yang rentan seperti anak-anak, lanjut usia, atau orang dengan disabilitas.
10. Pantau informasi terbaru
Tetap terhubung dengan sumber informasi terkini tentang perkembangan situasi dan petunjuk dari otoritas setempat. Hal ini penting untuk membuat keputusan yang tepat dan aman.
Selalu ingat bahwa keselamatan pribadi dan keselamatan orang lain harus menjadi prioritas utama dalam menghadapi bencana alam seperti letusan gunung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H