Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Games

Sempat Berjaya pada Masanya, 4 Alasan Mengapa Game Free Fire Meredup

11 Februari 2024   16:14 Diperbarui: 11 Februari 2024   16:14 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang tidak kenal dengan game Free Fire. Dalam perjalanannya selama lima tahun terakhir, Free Fire telah meraih banyak kesuksesan, seperti menjadi tuan rumah turnamen mobile esports paling populer, yaitu Free Fire World Series (FFWS), dan juga mencatatkan angka unduhan serta pengguna aktif yang luar biasa.

Semua itu tidaklah mudah untuk diraih oleh sebuah permainan, mengingat persaingan yang semakin ketat di antara game battle royale dan FPS yang terus berkembang pesat.

Belakangan ini, Free Fire sedang menghadapi tantangan serius dengan banyaknya pemain yang memilih untuk berhenti atau pensiun dari permainan yang dikembangkan oleh Garena itu.

Berikut adalah empat alasan utama game Free Fire mulai ditinggalkan.

1. Banyak player tersupend

Niat hati memberikan pengamanan yang lebih baik pada game Free Fire, hal tersebut ternyata menjadi bumerang bagi Garena.

Kebijakan baru terkait keamanan dalam Free Fire akhir-akhir ini mendapat banyak kritik dari pemain.

Banyak yang merasa bahwa pemain yang tidak menggunakan cheat juga terkena suspensi dari Garena tanpa alasan yang jelas.

Hal ini terjadi kemungkinan disebabkan oleh situasi di mana pemain secara tidak sengaja berada dalam satu tim dengan pemain yang menggunakan cheat, atau pengguna aplikasi mod dan emulator yang berbagi server dengan pengguna perangkat seluler.

Player yang sudah mengikuti event dan memiliki berbagai skin baju dan senjata dari season lama menjadi kecewa dan malas untuk membuat akun baru.

2. Event yang monoton

Layaknya game yang berkembang dari waktu ke waktu, sejak awal perilisannya, Free Fire sudah membuat berbagai event dan menjual beragam skin yang bervariasi.

Dibalik rilisnya event dan skin-skin, nyata banyak pemain yang menilai skin tersebut sudah pernah rilis sebelumnya, sehingga membuat para pemain bosan.

Skin yang ada hanya pada season satu, season sepuluh dirilis kembali, hal tersebut tentu membuat player lama merasa percuma telah membeli skin pada season awal perilisan, karena sudah tidak dianggap skin limited.

3. Mulai ditinggalkan konten kreator

Tanpa disadari, para pembuat konten juga berperan dalam meningkatkan popularitas dan kehidupan game di antara pemain dan komunitasnya.

Meski begitu, belakangan para pembuat konten Free Fire malah semakin sedikit dan memilih untuk beralih ke game dan konten lain. 

Konten kreator yang sudah tidak asing lagi di telinga para pemain Free Fire seperti Rizalmuk, Budi Gaming, Wawan, dan Letda Hyper mulai menanggalkan akun Free Fire miliknya, dan berganti menjadi konten reaction.

4. Kalah saing game MOBA

Alasan terakhir mungkin menjadi hal yang terbesar penyebab kemunduran Free Fire dari persaingan game, apalagi kalau bukan munculnya game MOBA, seperti Legends of Legends, Arena Of Valor, dan tentunya Mobile Legends.

Para anak muda sekarang dinilai lebih senang bermain game tipe MOBA arena, ketimbang FPS.

Sebetulnya tidak hanya Free Fire, game PUBGM juga turut mengalami penurun pemain karena mulai tergeser oleh game bergenre MOBA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Games Selengkapnya
Lihat Games Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun