Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketua BEM UGM Semprot Jokowi dan Gibran "Pengecut Intelektual" Netizen: Konsisten Sampai Lulus?

10 Desember 2023   17:16 Diperbarui: 6 Februari 2024   15:21 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Ketua BEM UGM, Gielbran (kiri) dan Gibran Rakabuming (kanan) (sumber: kilat.com)

Ketua BEM UGM, Gielbran Muhammad Noor, menyampaikan bahwa BEM UGM menilai Presiden Joko Widodo sebagai alumnus yang paling memalukan. 

Tindakan berani Gielbran dalam mengkritik Jokowi mendapat apresiasi dari Dokter Tifa, seorang pegiat media sosial yang menganggapnya memiliki keberanian luar biasa.

Dalam sebuah postingan yang dikutip oleh Suara.com pada Sabtu (9/12/2023), Ketua BEM UGM, Gielbran Muhammad, mengkritik keras Jokowi sebagai Alumnus UGM yang dianggapnya sangat kontroversial. 

Dokter Tifa, seorang loyalis Anies Baswedan, memberikan pujian atas keberanian Gielbran, bahkan menyebutnya lebih pantas menjadi Wakil Presiden daripada putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. 

Gielbran Muhammad Noor sendiri mencapai sorotan masyarakat setelah mengkritik kepemimpinan Jokowi. 

Sebagai Ketua BEM UGM, ia menjadi topik populer di X karena kritiknya terhadap langkah-langkah politik Jokowi. 

Gielbran dengan tegas menyebut Jokowi sebagai pemimpin yang culas dan licik karena dianggap memiliki niat untuk melanggengkan dinasti politik dalam Pemilihan Presiden 2024.

Sebelumnya, bersama rekan-rekannya di BEM, mereka memberikan gelar yang memalukan untuk Presiden Joko Widodo pada tanggal 6 Desember 2023, menyebut Jokowi sebagai alumnus UGM paling memalukan.

Kekecewaan dari Gielbran semakin memuncak usai Cawapres Gibran Rakabuming Raka mangkir dari debat yang disiarkan langsung oleh TVOne.

Gibran beralasan hanya akan hadir apabila debat tersebut resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Terlebih, debat tersebut dihadiri Capres Cawapres paslon nomer 1 dan 2, Anies-Muhaimin, dan Ganjar Pranowo-Mahfud.

"Saya rasa itu (ketidakhadiran Gibran dalam dialog) wujud kepengecutan intelektual. Selayaknya kalau misal beliau benar-benar mengklaim bahwa beliau perwakilan anak muda, maka tunjukkanlah kepada kami anak muda. Jangan menjadi seorang pengecut intelektual,"ujar Ketua BEM UGM tersebut, Sabtu (09/12/23).

Meskipun tampak mendapat dukungan penuh oleh beberapa orang yang cukup berpengaruh, nyatanya masih banyak juga masyarakat yang meragukan kapabilitas dari seorang Gielbran, terlebih dia saat ini masih seorang mahasiswa yang belum lulus.

"Belum lulus kuliah, coba sudah lulus, baru tau susahnya cari duit. Enak aja ngomong apapun", ujar warganet pada cuitan pujian Dr Tifa di laman X pribadinya.

"Hhh, ini karena Gielbran belum masuk pemerintahan. Coba nanti lulus masuk pemerintahan. Langsung berubah total," imbuh yang lain.

Gonjang ganjing Ketua BEM UGM, Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming sampai saat ini masih belum sepenuhnya berakhir. Gielbran  masih terus memberikan kritikannya lada anggapan adanya "Dinasti Politik" pada Pilpres 2024 nanti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun