Selain itu, Toji adalah satu-satunya yang mampu menggunakan Ten’yo Jubaku dengan sangat lihai. Ia berhasil menakut-nakuti setiap penyihir dan komunitas jujutsu secara keseluruhan. Dia mengasah naluri dan kemampuannya hingga tingkat yang tidak dapat dibayangkan, terkenal karena berhasil mengalahkan penyihir-penyihir terkuat, meskipun tidak memiliki kelas.
Dari saat dia diperkenalkan hingga saat kematiannya, Toji selalu menjaga ketenangan. Dia selalu merencanakan setiap tindakannya, tidak peduli dengan situasi apa yang dihadapinya. Dia memiliki kesadaran yang tinggi dalam setiap pertempuran, yang memungkinkannya untuk tetap tenang saat berhadapan dengan lawan sekuat Satoru Gojo.Â
Keahlian Toji dalam menekan emosi sambil fokus pada cara memenangkan pertarungan sungguh mengesankan. Sikap pasifnya dan gerakannya yang tak dapat diprediksi selalu menjamin kemenangannya. Bahkan Satoru merasa kesulitan menghadapi sikap Toji yang demikian.
Selain berperan sebagai Pembunuh Penyihir, Toji juga dikenal sebagai Master Ahli Senjata. Ia memiliki kemampuan untuk menggunakan berbagai senjata terkutuk selama pertempuran. Gaya bertarungnya sangat tergantung pada penggunaan senjata-senjata ini, karena ia dapat menggantikan Jujutsu dengan serangan fisik. Selain senjata terkutuk, Toji juga memanfaatkan senjata biasa sehingga lawan-lawannya tidak dapat mendeteksi energi kutukan.Â
Dia memiliki berbagai senjata, seperti Pedang Lebar Jepang, Tombak Surga Terbalik, dan lainnya. Toji juga memiliki roh kutukan yang mampu menyimpan banyak objek. Ia dapat dengan leluasa mengganti senjatanya dengan cara memasukkan dan mengeluarkannya melalui mulut kutukan tersebut.Â
Kutukan ini mampu merenggut tubuhnya, sehingga Toji dapat menyembunyikan energi kutukan yang dipancarkannya. Hubungan antara Toji dan kutukan ini seperti tuan dan pelayan, sehingga Suguru Geto tidak dapat menyerapnya selama Toji masih hidup.
Masa lalu kelam Toji telah membawanya ke banyak tindakan jahat. Namun, dia sangat menyesali tindakannya meninggalkan anak dan menjualnya ke klan Zenin. Ketika Satoru menanyakan kata-kata terakhirnya, Toji memutuskan untuk memberitahu Satoru semua yang dia ketahui tentang Megumi.Â
Dia yakin bahwa penyihir itu akan mengambil alih situasi dan menebus kesalahan-kesalahannya. Toji tidak pernah meragukan Megumi. Dia telah menyadari kemampuan dan bakat anaknya jauh sebelum menyadari potensinya sebagai penyihir. Ia memberikan nama "Megumi" kepada anaknya karena ia percaya bahwa Megumi adalah anugerah baginya. Ia menjualnya ke klan Zenin karena ia menyadari bakatnya.Â
Ketika dihidupkan kembali di Shibuya, bukannya menikmati kesempatan kedua ini, Toji memutuskan untuk mengorbankan dirinya demi kebaikan Megumi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H