Hiu goblin (Mitsukurina owstoni) adalah salah satu spesies hiu yang menarik dan unik dengan ciri khasnya yang mencolok, seperti moncong panjang pipih dan fisik yang agak menyeramkan.
Hiu ini pertama kali ditemukan pada tahun 1897 oleh seorang ahli ikan laut Jepang bernama Kakichi Mitsukuri. Namun, sebelumnya, pada tahun 1898, ilmuwan Prancis bernama A.H. Garman juga telah menemukan spesimen serupa dan memberi nama ilmiah "Scapanorhynchus" pada saat itu.
Perlu diingat bahwa saat itu teknologi dan aksesibilitas ke daerah perairan yang lebih dalam masih terbatas, sehingga ditemukannya spesies-spesies baru seperti hiu goblin sangat menarik perhatian para ilmuwan. Nama "goblin" sendiri merujuk pada penampilan fisik hiu ini yang eksotis dan mungkin sedikit menyeramkan.
Hiu goblin hidup di perairan dalam dan terpencil, pada kedalaman sekitar 300 hingga 1.200 meter. Spesies ini terdistribusi luas di beberapa wilayah, termasuk Samudra Atlantik, Samudra Pasifik, dan Samudra Hindia. Mereka memiliki peran penting dalam ekosistem laut, membantu mengontrol populasi hewan lain di tingkat trofik yang lebih rendah dalam rantai makanan.
Hiu goblin (Mitsukurina owstoni) memiliki beberapa ciri-ciri khas yang membedakannya dari spesies hiu lainnya.
Ciri yang paling mencolok dari hiu goblin adalah moncongnya yang panjang dan pipih. Moncong ini membantu mereka mencari mangsa di dasar laut, terutama hewan-hewan kecil yang hidup di dalam lumpur atau pasir.
Hiu goblin memiliki penampilan yang agak menyeramkan dengan wajahnya yang mirip goblin, termasuk mata besar dan merah serta gigi yang menonjol.
Tubuh hiu goblin berbentuk silinder dan tidak terlalu gemuk. Mereka memiliki lima celah insang yang berada di bagian samping kepala.
Hiu goblin memiliki sirip dada yang besar, yang membantu mereka bergerak dengan tenang di perairan dalam dan membantu menjaga keseimbangan saat berenang.
Umumnya, warna tubuh hiu goblin adalah cokelat keabu-abuan atau kelabu kehijauan dengan bercak-bercak hitam atau keputihan. Warna ini membantu hiu goblin untuk menyamarkan diri dan beradaptasi dengan lingkungan laut yang gelap.Â
Meskipun memiliki mata besar, penglihatan hiu goblin diyakini terbatas karena lingkungannya yang gelap dan terpencil di perairan dalam. Namun, mereka diketahui memiliki indera penciuman yang sangat baik untuk mendeteksi mangsa.
Hiu goblin memiliki beberapa baris gigi yang tajam dan menonjol. Gigi-gigi ini membantu mereka memangsa ikan, cumi-cumi, dan hewan kecil lainnya.
Hiu goblin cenderung hidup sendirian dan jarang terlihat bergerombol. Mereka adalah makhluk yang pemalu dan jarang berinteraksi dengan manusia.
Hiu goblin biasanya ditemukan pada kedalaman antara 300 hingga 1.200 meter di perairan dalam. Mereka tersebar luas di beberapa wilayah samudera.
Habitat hiu goblin (Mitsukurina owstoni) terletak di perairan dalam, menjadikannya salah satu spesies hiu yang hidup paling dalam di lautan. Mereka biasanya ditemukan pada kedalaman antara 300 hingga 1.200 meter, meskipun terkadang juga dapat ditemui pada kedalaman yang lebih dangkal atau lebih dalam dari rentang tersebut.
Hiu goblin cenderung menghuni perairan laut yang terpencil dan jauh dari pantai. Mereka lebih sering ditemukan di lepas pantai atau di wilayah yang jauh dari daerah permukiman manusia.
Beberapa spesies hiu goblin ditemukan pada kedalaman yang ekstrem, yaitu mencapai zona hadal. Zona hadal adalah wilayah di dasar laut yang memiliki kedalaman lebih dari 6.000 meter. Namun, mayoritas populasi hiu goblin tidak begitu dalam dan lebih banyak ditemukan pada kedalaman yang lebih dangkal di laut.
Hiu goblin sering ditemui di dekat dasar laut dan sepanjang tepi kontinental. Mereka berenang di atas substrat lumpur atau pasir di dasar laut saat mencari mangsa seperti ikan, cumi-cumi, dan hewan kecil lainnya.
Kedalaman di mana hiu goblin hidup memiliki cahaya yang sangat sedikit karena jaraknya yang jauh dari permukaan. Oleh karena itu, lingkungan ini sangat gelap dan terpencil, sehingga cahaya matahari hampir tidak mencapai wilayah ini.
Di habitat perairan dalam, suhu air biasanya lebih rendah daripada di perairan dangkal. Selain itu, tekanan air di kedalaman ini sangat tinggi, yang memungkinkan hiu goblin untuk bertahan dalam kondisi yang ekstrem.
Sejak pertama kali ditemukan, penelitian lebih lanjut tentang hiu goblin telah dilakukan untuk memahami lebih banyak tentang perilaku, habitat, dan status konservasi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H