Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Buang Medali Menjadi Tren di Laga Final

2 Juni 2023   07:10 Diperbarui: 2 Juni 2023   07:16 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

AS Roma gagal meraih kemenangan di final Liga Europa, sehingga mereka juga tidak lolos ke Liga Champions. Di Liga Italia, Roma berada di luar empat besar.

Mourinho mencatatkan catatan buruk di laga final, tetapi ia tetap bangga dengan para pemainnya dan tidak membicarakan masa depan kepelatihan di Roma. Bryan Cristante mengungkapkan bahwa Mourinho hanya mengatakan bahwa ia bangga dengan tim mereka.

"Dia tidak melakukannya. Dia hanya mengatakan dia bangga dengan kami," ujar Cristante kepada DAZN.

"Kami juga bangga padanya. Tentu saja, kami ingin dia bertahan karena dia adalah pelatih penting dan telah menciptakan sesuatu yang penting," tambahnya.

Pelatih AS Roma, Jose Mourinho, memutuskan untuk membuang medali Liga Europa setelah mengalami kekalahan dari Sevilla. Setelah pertandingan berakhir dengan skor imbang 1-1 dan kekalahan dalam adu penalti 1-4, Mourinho terlihat tidak menerima hasil tersebut. 

Setelah menerima medali, pelatih asal Portugal itu berjalan ke arah tribun penonton dan melemparkan medali kepada seorang remaja. Bahkan, remaja tersebut berpose dengan medali yang dilemparkan oleh Mourinho, sementara Mourinho sendiri melanjutkan perjalanannya menuju lorong kamar ganti.

Sebelum kegagalan di final Liga Europa 2022/2023 ini, Jose Mourinho memiliki rekor yang selalu menang saat berkompetisi di turnamen antarklub Eropa. Namun, rekor tersebut berakhir pada pertandingan melawan Sevilla. 

Roma berharap dapat memenangkan trofi turnamen antarklub Eropa tertinggi dalam sejarah, namun belum pernah meraih gelar Liga Champions maupun Liga Europa sebelumnya. Gelar Eropa tertinggi yang pernah diraih oleh Roma adalah Europa Conference League musim lalu.

Harapan Roma untuk menjadi juara Liga Europa muncul setelah gol Paulo Dybala pada menit ke-34 dengan assist dari Gianluca Mancini. Namun, Mancini juga berkontribusi dalam kebobolan gol bunuh diri pada menit ke-55 setelah gagal mengantisipasi umpan silang dari Lucas Ocampos.

Pertandingan berakhir imbang 1-1 setelah 90 menit, dan berlanjut ke babak tambahan. Tanpa gol tercipta selama babak tambahan, pertandingan diselesaikan melalui adu penalti. 

Nasib tidak berpihak kepada Roma, dengan Mancini dan Ibanez gagal mengeksekusi penalti mereka. Hanya Bryan Cristante yang berhasil mencetak gol dalam adu penalti. Di sisi Sevilla, keempat penendang mereka berhasil mencetak gol: Ocampos, Erik Lamela, Ivan Rakitic, dan Gonzalo Muntiel. Dengan demikian, Sevilla keluar sebagai juara Liga Europa untuk kali ketujuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun