bola Indonesia baru saja merasakan kesedihan yang cukup mendalam usai Timnas Indonesia tersingkir dari ajang Piala AFF 2023.
Kemarin suporterBerlaga dalam lanjutan babak semifinal leg kedua di kandang Vietnam, Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah dengan skor 2-0, Senin (09/01/23).
Dua gol kemenangan Vietnam dicetak oleh Ngunyen Tien Linh pada menit 3 dan 47 memanfaatkan kesalahan lini pertahanan Indonesia.
Hasil ini membuat Indonesia harus tersingkir untuk kesekian kalinya dari ajang Piala AFF usai kalah agregat 2-0, setelah sebelumnya bermain imbang 0-0 di Gelora Bung Karno, Jumat (06/01/23).
Mirisnya, pada pertandingan leg kedua tersebut, para pemain Timnas Indonesia tidak sekalipun mencatatkan tendangan ke arah gawang. Finishing yang buruk menjadi faktor utama kekalahan Indonesia tersebut.
Dari keseluruhan anggota ASEAN yang mengikuti gelaran Piala AFF, Indonesia menjadi satu-satunya negara unggulan yang tidak pernah merasakan menjadi juara. Sementara itu, Thailand, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Singapura sudah pernah merasakan juara Piala AFF.
Catatan tersebut membuat Indonesia dijuluki juara tanpa mahkota, sebab tim Merah Putih sudah 6 kali ke partai puncak dan sudah pernah melawan tim yang berbeda-beda, hasilnya tetap kekalahan, dan harus puas menjadi runner-up.
Terbaru, pada Piala AFF 2021 kemarin, Timnas Indonesia sejatinya hampir saja memenangi Piala AFF, namun lagi dan lagi, Marselino cs harus kalah oleh Thailand dengan skor 6-2.
Setelah pertandingan, pelatih asal Korea Selatan itu mengucapkan permintaan maaf sebesar-besarnya karena sudah gagal membawa Timnas Indonesia menuju final. Ia berjanji akan berusaha lebih baik lagi jika masih diberi kesempatan.
Disisi lain, warganet menilai bahwa Shin Tae-yong merupakan sosok pelatih yang sudah sangat baik, dimana ia tidak bisa semerta-merta disalahkan atas kekalahan yang diderita oleh Timnas Indonesia atas Vietnam kemarin malam.
"Kita tidak bisa menyalahkan STY begitu saaj, melihat permainan di lapangan, sepertinya memang para pemain Indonesia sudah mentok kemampuannya. Mau sebagus apapun pelatihnya, sebanyak apapun prestasinya, jika pemainnya seperti itu akan kesulitan. Kita bukan bicara soal strategi saja, namun mentalitas para pemain itu sendiri yang menjadi faktor utama," tulis salah satu warganet di twitter.
Para pemain Indonesia terlihat beberapa kali terpancing emosi oleh sikap pemain Vietnam. Hal inilah yang membuat permainan mereka berantakan. Pancingan dari pemain Vietnam, Doan Van Hau selalu dimakan mentah-mentah oleh pemain kita.
Pengendalian emosi ketika bermain di lapangan memang sangatlah penting untuk menjaga ritme permainan tim itu sendiri. Sebut saja sosok Charles Puyol, bek legendaris Barcelona yang dikenal sebagai sosok kapten bijaksana dan selalu sabar ketika memimpin rekan-rekannya di lapangan.
Meskipun seringkali dikasari pemain lawan, Puyol selalu sabar dan meminta rekan-rekannya untuk tidak emosi yang dapat merugikan satu tim.
Berbagai prestasi pun sudah diraih Puyol bersama Barcelona, antara lain juara Liga Champion, La Liga Spanyol, Piala Super Spanyol, Piala Dunia antar Klub, serta Piala Dunia 2010 bersama Timnas Spanyol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H