Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dikritik Warganet, Sergio Aguero Beri Klarifikasi Perihal Perkataannya terhadap Camavinga

21 Desember 2022   14:25 Diperbarui: 21 Desember 2022   14:41 2170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sergio Aguero dan Camavinga (sumber: marca.com/LW)

Piala Dunia 2022 Qatar baru saja usai beberapa hari yang lalu, Timnas Argentina memastikan diri menjadi juara usai mengalahkan Perancis di partai final yang diselenggarakan pada Minggu (19/12/22) lalu.

Timnas Argentina berhasil menumpaskan perlawanan Perancis dengan skor 4-2 lewat drama adu penalti usai bermain imbang 3-3 di waktu normal.

Kylian Mbappe dan Lionel Messi berhasil menjadi pahlawan bagi masing-masing negaranya, Mbappe dengan hattrick nya ke gawang Argentina, sementara Messi sukses cetak 2 gol ke gawang Perancis, sementara 1 gol Argentina lainnya dicetak oleh Angel Di Maria.

Pertandingan Argentina melawan Perancis sendiri berjalan cukup imbang, kedua tim saling serang untuk bisa mencetak gol terlebih dahulu. Para fans sepakbola di seluruh dunia dibuat was-was ketika menonton pertandingan final tersebut. Tidak sedikit yang menilai bahwa partai final Piala Dunia 2022 Qatar kali ini adalah salah satu yang terbaik usai final Piala Dunia 2010.

Tiga gol dari Kylian Mbappe nyatanya belum berhasil menyelamatkan Timnas Perancis dari kekalahan atas Argentina, belum lagi kegagalan dua eksekutor Les Blues (Perancis) dalam mengeksekusi penalti membuat Perancis harus mengakui keunggulan tim Tango 4-2.

Dua eksekutor Perancis yang gagal mengeksekusi penalti adalah Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni. Kegagalannya tersebut membuat mereka dibully bahkan menjadi sasaran rasisme warna kulit dari para fans sepakbola. Ujaran kebencian ditulis di kolom komentar media sosial kedua pemain tersebut.

Tidak hanya Coman dan Tchouameni yang harus menerima tindak rasis, rekannya yang lain juga ikut terseret, sebut saja rekannya di Real Madrid, Eduardo Camavinga.

Camavinga tidak hanya di bully warganet, namun juga dihina oleh mantan pemain Timnas Argentina, Sergio Aguero.  

Kejadian itu bermula usai pertandingan, para pemain dan staff Timnas Argentina yang berada diruang ganti merayakan dengan meriah, dimana salah satunya Sergio Aguero.

Mantan pemain Barcelona dan Manchester City tersebut kemudian melakukan live Instagram, dalam live tersebut entah sengaja atau tidak, Sergio Aguero menyebut Camavinga dengan sebutan "duckfase" atau muka bebek.  

Sontak warganet, khususnya pendukung Perancis dan Real Madrid marah karena perkataan Aguero tersebut. Ia pun menjadi perbincangan di media sosial twitter.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun