Gelaran Piala Dunia 2022 Qatar telah memasuki hari kelima, terhitung sejak Minggu, 20 November 2022 lalu. Euforia Piala Dunia kali ini mulai terasa, terutama saat pertandingan yang melibatkan negara-negara unggulan, seperti Argentina, Jerman, Perancis, Inggris, Belanda, dan Spanyol.
Perancis, Inggris, Belanda, dan Spanyol berhasil memetik kemenangan pertamanya di laga perdana Piala Dunia 2022 Qatar. Berikut hasil kemenangan yang diraih keempat negara.
1. Inggris vs Iran (6-2)
2. Belanda vs Senegal (2-0)
3. Perancis vs Australia (4-1)
4. Spanyol vs Kosta Rika (7-0)
Ketika negara-negara kandidat juara Piala Dunia meraih kemenangan, lain halnya dengan Argentina dan Jerman. Kedua negara yang bertabur pemain bintang tersebut harus meraih kekalahan menyakitkan dari musuh-musuhnya dengan skor yang sama.
Argentina kalah 2-1 dari Arab Saudi, Jerman dicomeback 2-1 oleh Jepang. Padahal dari keenam negara kandidat juara diatas, bisa dikatakan Jerman dan Argentina menjadi yang paling diunggulkan, bersanding dengan Brazil.
Meski memiliki nasib yang sama, dalam perjalanannya menuju Piala Dunia 2022 ini, Timnas Jerman diiringi kontroversi, yang mana Thomas Muller dan kawan-kawan adalah satu dari tiga negara yang sangat getol untuk mendukung kaum pelangi "LGBT".
Hal tersebut bisa kita lihat dari pernyataan Federasi Sepakbola Jerman terkait aturan Qatar melarang segala unsur yang berbau LGBT masuk di Piala Dunia 2022, sebab Qatar sebagai tuan rumah adalah negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam dan melarang LGBT.
"Melarang kami memakai ban kapten itu (OneLove) seperti membungkam kami," jelas DFB Team pada laman twitternya, Rabu (23/11/22) lalu.
Bahkan Timnas Jerman sempat melakukan sesi foto tutup mulut sebelum bertanding melawan Timnas Jepang, Rabu (23/11/22) kemarin.
Denmark juga menentang keras aturan pemerintah Qatar tentang larangan LGBT, bahkan Denmark berencana untuk mengadakan pertemuan dengan negara-negara UEFA untuk membahas kemungkinan keluar dari FIFA sebagai bentuk protes terhadap aturan Piala Dunia 2022 ini.
Tidak hanya Jerman,"Ini bukan keputusan yang dibuat sekarang. Kami sudah menjelaskan ini sejak lama, bahkan telah mendiskusikannya di kawasan Nordik sejak Agustus," ujar Jesper Moller selaku Ketua FA Denmark, dikutip dari twitter resmi SPORTBible, Kamis (24/11/22).
"Saya sudah memikirkannya lagi dan membayangkan adanya tantangan jika Denmark pergi sendiri. Tapi kita lihat apakah kita bisa berdialog tentang berbagai masalah," jelasnya.
Timnas Denmark sendiri baru saja memperoleh 1 poin ketika bermain imbang 0-0 melawan Tunisia pada Selasa (22/11/22) lalu.
Meski sudah mendapat larangan keras dari otoritas Qatar, masih ada saja suporter ataupun negara yang tidak peduli akan aturan pelarangan LGBT. Itu adalah bentuk ketidakhormatan terhadap suatu budaya dan keyakinan yang dianut Qatar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H