sepakbola dunia begitu senang menyambut ajang terbesar sepakbola 4 tahunan tersebut.
Gelaran Piala Dunia 2022 Qatar baru saja dimulai pada Minggu, 20 November kemarin. Para fansTuan rumah Qatar akan menjadi pembuka di laga perdana melawan Timnas Ekuador. Gelaran Piala Dunia 2022 kali ini akan disenggarakan di 5 kota, antara lain Al Khor, Ar Rayyan, Al Wakrah, Doha, dan Lusail. Diikuti oleh 32 negara dari seluruh dunia yang tergabung dalam 8 grup.
Piala Dunia 2022 Qatar akan berlangsung pada 20 November hingga 18 Desember 2022, kurang lebih satu bulan lamanya.
Berikut hasil beberapa pertandingan sudah digelar sejak hari Minggu kemarin sampai dini hari tadi, antara lain,
1. Qatar vs Ekuador (0-2)
2. Inggris vs Iran (6-2)
3. Senegal vs Belanda (0-2)
4. Amerika vs Wales (1-1)
Terlepas dari kontroversi sebelum Piala Dunia 2022 Qatar digelar, seperti larangan membawa minuman beralkohol, berpakaian seksi, sampai memakai atribut atau apapun yang memiliki unsur LGBT, gelaran Piala Dunia 2022 masih bisa diterima oleh para fans sepakbola dunia.
Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya suporter dari berbagai penjuru dunia yang rela datang ke Qatar untuk menyaksikan negaranya bertanding.
Momen kemeriahan Piala Dunia 2022 Qatar tentu diabadikan oleh setiap orang yang menyaksikan gelaran akbar sepakbola dunia tersebut, tidak terkecuali oleh para media pemberitaan dari seluruh dunia.
Namun ada suatu kejadian yang tidak mengenakan ketika ada media pemberitaan asal Israel, ketika jurnalisnya hendak menanyakan bagaimana kesan terhadap Piala Dunia 2022 ini.
Alih-alih dijawab oleh para suporter yang berlalu-lalang, sang jurnalis dikacangin atau ditinggal pergi begitu saja ketika menjawab berasal dari negara Israel.
"Bagaimana pertandingan tersebut?," tanya reporter.
"Kamu dari mana?" tanya para suporter.
"Kami dari Israel," jawab reporter
"Viva Palestinaaaa," jawab suporter dengan nada tinggi.
Sudah bukan rahasia umum hal tersebut bisa terjadi, mengingat segala bentuk kekejaman, pembunuhan, penindasan, dan segala bentuk deskriminasi telah dilakukan Israel pada Palestina dalam upayanya merebut Yerussalem. Sampai saat ini peperangan antara Palestina-Israel masih berkecambuk.
Penduduk dunia tentu tidak sedikit yang merasa kasihan pada Palestina, namun mereka semua menyadari kelemahan yang diri miliki, dimana kita hanya bisa mendoakan agar penduduk Palestina tetap sabar dan senantiasa dalam lindungan Tuhan yang Maha Kuasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H