Piala Dunia 2022 Qatar. Dalam upacara pembukaannya nanti tentunya akan diselimuti nuasa Timur Tengah yang cukup kental, seperti pembacaan Al Quran dan ornamen-ornamen berbahasa Arab.
Hari ini, Minggu 20 November 2022 merupakan hari pertama gelaranTuan rumah Qatar akan menjadi pembuka di laga perdana melawan Timnas Ekuador. Gelaran Piala Dunia 2022 kali ini akan disenggarakan di 5 kota, antara lain Al Khor, Ar Rayyan, Al Wakrah, Doha, dan Lusail. Diikuti oleh 32 negara dari seluruh dunia yang tergabung dalam 8 grup.
Piala Dunia 2022 Qatar akan berlangsung pada 20 November hingga 18 Desember 2022, kurang lebih satu bulan lamanya.
Seluruh negara yang mengikuti Piala Dunia 2022 telah mempersiapkan skud terbaiknya, sebut saja Portugal dengan Ronaldo, Argentina bersama Messi, Jerman lengkap Thomas Muller, dan Prancis skuad Benzema.
Dibalik kemeriahan dan banyaknya gol yang akan terjadi pada Piala Dunia 2022 kali ini, terselip isu yang kurang mengenakan yang terkait rasisme yang mana kita ketahui bahwa disetiap edisi Piala Dunia pasti ada yang namanya suporter bayaran, entah sedikit atau banyak.
Pada Piala Dunia 2022 Qatar kali ini sama, ada penonton bayaran yang akan menghiasi tribun penonton, tapi ada saja pihak yang mengolok-olok para penonton bayaran ini yang sekilas mirip orang-orang India.
"Memangnya seseorang yang terlihat seperti orang India tidak boleh bersorak untuk Inggris atau Spanyol atau Jerman, Anda tahu apa itu? Itu adalah rasisme," ujar Gianni Infantino selaku Presiden FIFA dalam konferensi pers, Sabtu (19/11/22) kemarin.
"Rasisme harus dilawan dengan pendidikan, hukuman, dan diskusi," dalam keterangan lain.
Orang-orang India sendiri memang kerap kali menerima tindak rasis dikarenakan pandangan luar tentang India yang cukup negatif, seperti tindak kriminalitas yang sangat tinggi, khususnya terhadap kaum wanita, kehidupan yang kumuh dan semacamnya.
Bukan rahasia umum lagi tentang tindak rasisme yang terjadi di dunia, beberapa pihak menganggap derajat mereka lebih tinggi dari yang lainnya, dan biasanya dibarengi dengan tindak deskriminasi. Isu rasisme yang kerap terjadi antara lain, adanya golongan kulit putih dan hitam, serta kaya dan miskin. Meski sudah ditentang, nyatanya hal tersebut masih saja terjadi hingga saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H