halloween di Itaewon Korea Selatan. Tidak jauh berbeda dari tragedi Kanjuruhan Malang awal bulan Oktober lalu, kerusuhan di hari perayaan halloween Itaewon juga menimbulkan ratusan orang meninggal.
Baru-baru ini kita dihebohkan dengan adanya tragedi perayaanTidak tanggung-tanggung, tercatat korban yang meninggal mencapai 151 orang, penyebab banyaknya korban tewas di duga kuat karena insiden desak-desakan dan terinjak-injak yang menimbulkan sesak nafas, kemudian serangan jatung dan meninggal diantara kerumuman.
Seperti yang kita ketahui bahwa tragedi Itaewon ini terjadi disuatu gang yang memang berukuran tidak begitu besar, ditempati ratusan orang, dan melebihi kapasitas, dibarengi dengan minimnya pasukan kepolisian yang mengamankan acara tersebut.
budaya yang berada di Yongsan-gu, Korea Selatan. Disana kalian dapat mengunjungi tempat-tempat bersejarah, berbagai macam restoran, cafe, bar dan tidak lupa masjid terbesar yang ada di Kota Seoul, bernama Masjid Pusat Seoul.
Itaewon sendiri merupakan salah satu kawasan multikultural dengan keberanekaragamanSejarah Itaewon berdiri pada masa Dinasti Goryeo (918-1392). Kawasan Itaewon mulai ramai pada masa kepemimpinan Dinasti Joseon (1392-1910). Kepadatan dan pembangunan di Itaewon mulai bergerak seiring dengan pemindahan ibukota negara ke Hanyang (kini Seoul).
Pemindahan ibukota negara ke Hanyang ini membuat mulailah bermunculan tempat-tempat penginapan yang dibarengi dengan datangnya wisatawan lokal ataupun luar.
Sekitar 1880-an, kawasan Itaewon berubah menjadi wilayah militer Yongsan, yang kemudian diduduki oleh Jepang tahun 1910-an. Setelah Jepang pergi, giliran Amerika Serikat yang menduduki wilayah Itaewon, seiring terjadinya Perang Dunia 2.
Budaya barat mulai masuk di kawasan Itaewon setelah Perang Dunia 2, sekitar tahun 90-an, salah satunya perayaan hari halloween. Saat halloween tiba, para anak muda bahkan para artis merayakannnya dengan memakai kostum ala-ala yang menyeramkan sembari berpesta minum-minum.
Penduduk lokal sejatinya tidak merayakan halloween seperti yang sekarang ini, namun karena banyaknya turis luar negeri yang masuk ke Itaewon, budaya tersebut perlahan mulai diadopsi oleh para anak muda.
Tahun 2020 sampai awal 2022, kawasan Itaewon sempat mati total karena adanya pandemi covid-19 yang melanda dunia, dan kemudian di pertengahan tahun 2022 mulai terjadi pelonggaran protokol kesehatan, yang kemudian disusul dengan mulai beroperasinya bar, resto, klub-klub yang sempat mati.
Warga disekitar tempat dan turis yang penasaran dengan Itaewon mulai berkunjung ditempat tersebut dengan merayakan halloween pad 29 Oktober 2022 lalu, karena warga yang membeludak, maka terjadilah tragedi Itaewon yang merenggut nyawa ratusan orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H