Besaran biaya tersebut diakui sudah sesuai dengan pengamatan dan analisis Pemkab Malang, adapun renovasi itu hanya untuk perbaikan dibeberapa bagian stadion.
Dimana sebelumnya Presiden Jokowi menyinggung tentang turunan yang curam di dalam stadion. Stadion Kanjuruhan juga menyediakan tempat lesehan untuk para penonton. Hal tersebut tidak dianjurkan oleh FIFA.
Pemerintah Kabupaten Malang mengatakan jika Presiden Jokowi memang benar-benar ingin merenovasi total Stadion Kanjuruhan, maka ditaksir akan membutuhkan biaya sebesar Rp800 milliar.
Pernyataan tersebut menuai respon para warganet, yang mana menilai dana sebesar itu (Rp580 milliar) jika hanya untuk renovasi beberapa bagian jelas terlalu besar, bahkan setara dengan renovasi stadion di Eropa.
Tidak sedikit yang berpendapat jika pembangunan atau renovasi ini tidak dikawal dengan baik, maka bisa menjadi sarang korupsi para pejabat yang tidak bertanggungjawab. Hal ini pun ramai diperbincangkan di media sosial twitter.
"580 milliar cuma untuk perbaikan dibeberapa bagian stadion?" tanya salah satu warganet.
"Bukannya membantu korban dahulu, malah buat renovasi stadion," tulis @nad.
Komentar diatas ditulis tentu memiliki alasan tersendiri, mengingat saat ini sejumlah wilayah di Indonesia sedang dilanda bencana banjir dan tanah longsor sebagai akibat cuaca yang ekstrem.
Tentu masyarakat senang jika memang benar Stadion Kanjuruhan akan direnovasi atau di bangun ulang, namun juga mengingatkan untuk pemerintah tetap memperhatikan para warga yang terdampak bencana di sejumlah wilayah di Indonesia.
Pemerintah Indonesia tentu harus lebih bijaksana dalam memberikan keputusan terkait Stadion Kanjuruhan dan serangkaian bencana yang melanda saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H