Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nadiem Makarim: Demi Transparansi Kemudahan, TKA Diganti dan Pengawasan PMB Jalur Mandiri akan Melibatkan Masyarakat

8 September 2022   09:55 Diperbarui: 8 September 2022   10:07 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosok Nadiem Makarim ketika menjelaskan tentang sistem Merdeka Belajar yang mulai diterapkan (liputan6.com)

Kebijakan baru kembali dibuat oleh Nadiem Makarim selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).

Kebijakan baru tersebut menyangkut seleksi masuk perguruan tinggi. Nadiem Makarim meminta masyarakat untuk ikut mengawasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) jalur mandiri seleksi masuk perguruan tinggi.

Hal ini dilakukan sebagai wujud transparasi masuk perguruan tinggi, yang mana kita ketahui sebelumnya jalur mandiri merupakan jalur yang bisa dikatakan rawan tindak korupsi, menyusul penangkapan Rektor Universitas Lampung beberapa waktu lalu.

"Masyarakat bisa melihat apakah proses yang dilalui setelah seleksi mandiri itu mengikuti apa yang dijanjikan atau diumumkan oleh masing-masing PTN. Sehingga kita punya sistem yang jauh lebih transparan dari sebelumnya," ujarnya, Rabu (07/09/22).

Nadiem Makarim meminta masyarakat untuk mengawasi jalannya seleksi PMB jalur mandiri, serta bisa melaporkan jika ada suatu hal yang jangggal ataupun curang saat proses seleksi sedang berlangsung.

Perguruan Tinggi Negeri (PTN) juga harus memberikan rincian mengenai jumlah kuota penerimaan mahasiswa pada seleksi jalur mandiri pada setiap program studi dan fakultas.

Lebih lanjut, Nadiem Makarim meminta tiap PTN untuk memberikan rincian besaran biaya yang ditanggung oleh calon mahasiswa apabila sudah benar-benar diterima di program studi yang dituju.

Nadiem Makarim juga meminta pada PTN untuk menjelaskan metode atau indikator apa yang digunakan dalam menerima mahasiswa, nilai tes, nilai rapot dan tes, atau yang lain, dengan begitu calon mahasiswa yang bersangkutan tau letak kesalahannya.

Tidak berhenti disitu, soal Tes Kemampuan Akademik (TKA) mata pelajaran juga akan digantikan dengan tes penalaran dan berpikir kritis. 

Hal ini diberlakukan dengan harapan agar calon mahasiswa tidak terpaku pada hafalan dan keluarga yang anaknya ingin mendaftar perguruan tinggi tidak perlu repot-repot mencarikan bimbel yang saat ini sudah tergolong memakan biaya cukup mahal.

Respon Netizen
Kebijakan baru ini pun ramai-ramai diperbincangkan warganet, ada yang mendukung, ada juga yang merasa agak aneh bila aturan baru ini direalisasikan. Tagar "Nadiem" pun ramai di media sosial twitter.

"Jujur agak bingung, mau seneng atau sedih tentang transformasi jalur masuk ptn. Aku suka cara Pak Nadiem Makarim menjelaskan permasalahan dan tujuannya, selain itu ini juga agar anak masyarakat dengan ekonomi rendah pun bisa masuk kuliah," tulis @acaa.

Disisi lain ada juga yang mempertanyakan maksud dari Nadiem Makarim perihal keringanan bimbel jika ingin masuk ke perguruan tinggi.

"Bingung kenapa bimbel yang disalahkan, yang harus diberantaskan harusnya sifat koruptif dan PTN mahal," tulis @anonymous.

"Waduh, makin banyak nih saingannya, semangatkah buat pejuang SBMPTN 2023 nanti," tulis @nanci23.

Ilustrasi calon mahasiswa yang sedang melaksanakan tes jalur mandiri masuk perguruan tinggi (kompas.com)
Ilustrasi calon mahasiswa yang sedang melaksanakan tes jalur mandiri masuk perguruan tinggi (kompas.com)
Tidak bisa dipungkiri semenjak Nadiem Makarim diangkat menjadi Mendikbudristek banyak perubahan yang begitu mencolok pada dunia pendidikan Indonesia, sebut saja penghapusan IPA dan IPS yang dilebur jadi satu ditingkat SMA, program Magang Merdeka, Kampus Merdeka, dan sekarang penghapusan TKA pada seleksi masuk perguruan tinggi, serta adanya keterlibatan masyarakat didalamnya.

Apapun itu, semoga pendidikan di Indonesia semakin maju kedepannya dan mampu menghasilkan generasi penerus yang kreatif, inovatif, dan berwawasan luas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun