Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jabatan Anies Baswedan-Riza Patria Selesai, Problematika yang Tersisa Terkait Penanganan Banjir dan Sampah DKI

6 September 2022   19:37 Diperbarui: 6 September 2022   19:44 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berita pemanggilan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) cukup mengagetkan banyak pihak. Pemanggilan ini dilakukan atas dugaan adanya tindak korupsi dalam penyelenggaraan ajang balap Formula E Jakarta kapan hari.

Anies Baswedan dijadwalkan akan memenuhi panggilan KPK pada Rabu (07/09/00) esok hari. Ia menjelaskan bahwa tidak ada persiapan khusus pada pertemuannya esok dengan KPK.

"Ya datang aja, tidak ada persiapan khusus," ujar Anies Baswedan, Selasa (06/09/22).

Sebelumnya KPK sudah memanggil beberapa orang yang terlibat dalam dugaan korupsi Formula E Jakarta untuk dilakukan penyidikan yang lebih dalam. Masa jabatan Gubernur Anies dan Wagub Riza sendiri akan berakhir sebentar lagi, posisinya akan digantikan oleh 3 calon yang  masih belum diketahui.

Hal tersebut disampaikan Tito Karnavian selaku Menteri Dalam Negeri RI.

"Gubernur DKI Jakarta (Anies) akan berakhir masa jabatannya pada tanggal 16 Oktober 2022, sehingga perlu mengisi kekosongan jabatan Gubernur DKI Jakarta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," tulisnya.

DPRD Provinsi DKI Jakarta menyepakati dalam sidang paripurna terkait pemberhentian Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Ahmad Riza Patria per 13 September 2022 mendatang.

Kritik Masalah Banjir dan Sampah
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta fraksi PDIP, Gilbert Simanjuntak sempat mengkritik kinerja Anies yang dinilai belum mampu menangani masalah banjir di Jakarta.

Lebih lanjut, Gilbert menilai selama menjabat, Anies Baswedan dinilai lebih mementingkan program-program yang sebetulnya bukan prioritas. Seperti yang kita ketahui bahwa masalah DKI Jakarta dari dulu tetaplah sama, yaitu banjir di kala musim penghujan datang.

Sejumlah titik di Jakarta pun masih banyak didapati genangan banjir, seperti Kebayoran Lama, Cilandak, Kramat Jati, Pasar Minggu dan Jatinegara. Didapati juga saluran drainase yang buruk memperparah keadaan.

Potret salah satu wilayah DKI yang tergenang air banjir (megapolitan.kompas.com)
Potret salah satu wilayah DKI yang tergenang air banjir (megapolitan.kompas.com)
Belum lagi masalah polusi udara yang cukup memprihatikan di Provinsi DKI Jakarta yang dinilai tidak sehat untuk dihirup oleh manusia yang disebabkan oleh kendaraan, industri pabrik dan sampah yang menumpuk.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth juga menanyakan tentang program Oke Oce, serta upaya penanganan sampah DKI yang sebelumnya dijanjikan oleh Anies-Riza.

Bicara soal program penanganan sampah, Hardiyanto menanyakan program Intermediate Treatment Facility (ITF) sebagai salah satu program dalam upaya menanggulangi masalah sampah yang belum benar-benar terealisasi sampai masa jabatan Gubernur Anies dan Wagub Riza Patria ini akan selesai.

Gambaran proyek ITF Sunter yang kini mangkrak (metro.tempo.co)
Gambaran proyek ITF Sunter yang kini mangkrak (metro.tempo.co)
"DKI Jakarta saat ini telah memasuki fase darurat sampah," ujar Hardiyanto, Selasa (06/09/22).

Intermediate Treatment Facility (ITF) sendiri merupakan salah satu program yang diusung oleh Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Riza Patria untuk menangani masalah pengelolaan sampah, namun proyek tersebut molor dan urung dikerjakan oleh Pemkot Jakarta.

Program yang molor ini dinilai malah merugikan negara, yang mana telah mengeluarkan dana pembangunan, namun tidak ada hasil yang didapatkan. Proyek ITF Sunter ini pun mangkrak hingga sekarang.

Tidak bisa dipungkiri bahwa masalah sampah dan banjir di Provinsi DKI Jakarta tidak kunjung usai meski sudah berganti pemimpin. Di sisi lain, kedua masalah ini tidak akan selesai bila tidak ada sinergi dan kesadaran dari pemerintah dan masyarakat untuk berupaya menanggulanginya bersama-sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun