Belum lama masalah Baim Wong dan Indigo Aditya yang hendak mendaftarkan merek Citayam Fashion Week pada Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), kini muncul lagi masalah baru.
Menuai Protes Masyarakat
Pagelaran Citayam Fashion Week yang dibiarkan nyatanya menimbulkan keresahan masyarakat di sekitaran wilayah Sudirman. Masyarakat sekitar merasa terganggu dengan adanya pagelaran Citayam Fashion Week, karena seringkali menimbulkan kemacetan.
Para remaja yang bergerombol di pinggiran dan trotoar jalan kerap membuntu dan menghalangi kendaraan untuk melewati, khususnya saat ada remaja yang melakukan catwalk di zebra cross.
Menyadari hal tersebut, masyarakat pun beramai-ramai melakukan protes dan memblokade jalanan di sekitaran Sudirman.Â
Mereka menuntut agar para remaja yang berkumpul tersebut bisa ditertibkan dan tidak mengganggu pengguna jalan. Protes warga Dukuh Atas terekam pada postingan akun instagram @raja_gembel.
"Protes warga sekitar dengan adanya Citayem Fashion Week, gimana ini,"Â tulisnya, Senin (25/07/22).
Berbagai respon disematkan oleh para netizen, banyak dari mereka mendukung supaya acara tersebut dibubarkan demi ketertiban dan kenyamanan masyarakat sekitar.
Pendidikan yang Diabaikan
Dibalik fenomena Citayam Fashion Week, terdapat suatu hal yang sebetulnya cukup miris untuk dilihat, yaitu perihal pendidikan para remaja yang terlibat acara tersebut.
Dimana menurut masyarakat sekitar, sejak pagelaran Citayam Fashion Week viral dan diramaikan oleh para publik figur, kini jalanan Sudirman tidak pernah sepi tiap harinya oleh para remaja. Hal tersebut mengundang beragam pertanyaan warganet, utamanya tentang pendidikan.
"Makin hari makin ramai, apa nggak sekolah ya anak-anak itu, bukannya sekolah udah masuk,"Â tulisnya.
Tidak bisa dipingkiri bahwa para remaja yang terlibat pada acara Citayam Fashion Week rata-rata memang didominasi remaja yang putus sekolah. Tentu hal ini perlu ada perhatian khusus dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah terkait hal ini.Â
Apalagi sampai ada remaja yang rela bolos sekolah demi agar bisa menghadiri acara tersebut.
Bukan hanya itu, sekarang mulai bermunculan penyimpangan gaya busana, dimana laki-laki bersolek layaknya wanita. Hal ini akan menjadi masalah serius bila dibiarkan, khususnya tentang adanya paham-paham LGBT didalamnya.
Seiring berjalannya waktu, Citayam Fashion Week nyata banyak memberi dampak negatif bagi para remaja dan masyarakat sekitar.Â
Tentu dari permasalahan ini, diharapkan ada tindakan tegas untuk mencari solusi terbaik bagi para remaja tersebut supaya dapat disalurkan di waktu dan tempat yang benar, tanpa mengesampingkan pendidikan akademik dan moral para remaja tersebut demi kemajuan anak bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H