Kita bisa ambil contoh Barcelona, dimana mereka sudah 2 kali dibantai Munchen dengan skor 7-0 di Liga Champions musim 2012-2013, dan 8-2 pada musim 2019-2020.
Di leg pertama kemarin saja Bayern Munchen berhasil melakukan 22 kali tendangan ke arah gawang, dimana 4 tendangan on target, dengan penguasaan bola mencapai 62 persen.
Melihat hal ini, tentu Villareal harus tampil sabar melawan Munchen. Melihat kemungkinan tingginya intensitas serangan Munchen. Banyak yang memprediksi Villareal akan mengandalkan strategi counter attack dengan memanfaatkan kesalahan pemain lawan, serta lowongnya pertahanan.
Sedikit saja pertahanan Villareal terbuka, akan menjadi sasaran empuk bagi para penyerang Munchen yang memiliki kelincahan, seperti Leroy Sane, Gnabry, serta Robert Lewandowski.
Villareal diprediksi tidak akan ambil resiko dan lebih memilih bermain aman, dengan memperkuat sisi lini pertahanan dan menjaga ketat striker serta gelandang penyerang Munchen agar tidak dapat melakukan penetrasi ke pertahanan Villareal.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan meski sudah diperkuat pada lini pertahanan, akan tetap jebol oleh permainan cepat Bayern Munchen, untuk mencegah hal tersebut, yang terpenting adalah Villareal harus tetap tampil tenang dan menjaga ritme permainan, serta tidak melulu bertahan dengan sesekali menyerang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H