Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Amerika dan NATO Tutup Mata, Standar Ganda Dimainkan dalam Konflik Rusia-Ukraina

27 Maret 2022   10:45 Diperbarui: 27 Maret 2022   10:46 862
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak bendera Amerika Serikat berdampingan dengan bendera NATO (sumber: www.pikiran-rakyat.com)

Konflik Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih terus berkecambuk. Ribuan warga sipil dan tentara menjadi korban perang dua negara ini. Terhitung sudah satu bulan lebih Rusia melakukan operasi militer pada Ukraina.

Serangan Rusia kepada Ukraina membuat konstelasi dunia menegang, khususnya Amerika dan Rusia sebagai dua negara adidaya dunia. Baik Putin maupun Biden saling mencari dukungan atas suatu yang terjadi sekarang. Akibatnya hubungan Kremlin dan negara-negara barat mengalami sedikit keretakan.

Amerika dan NATO bereaksi keras terhadap konflik ini. Pihak Rusia sendiri mengeklaim bahwa Amerika dan NATO terlalu menghakimi negaranya dengan menjatuhkan berbagai sanksi di segala bidang kehidupan.

Presiden Ukraina, Vlodymyr Zelensky terus berusaha meminta bantuan Amerika, NATO, serta Uni Eropa dalam usaha melawan Rusia.

Presiden Rusia, Vladimir Putin merasa Amerika dan NATO berusaha menggulingkan negara nya pelan-pelan dengan mencari dukungan dunia untuk ikut memberi sanksi.

Nyata nya tidak semua negara di dunia setuju dengan gagasan Joe Biden dan NATO, khususnya negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, bahkan Irlandia yang termasuk negara Eropa pun mengecam Amerika dan NATO yang seakan memainkan standar ganda dalam konflik Rusia dengan Ukraina.

Standar ganda disini maksudnya yaitu pihak Amerika dan NATO tampak berpihak pada golongan tertentu dalam membela kedamaian, padahal tujuan awal pembentukan NATO yaitu menjaga kedamaian negara anggota nya, yang artinya NATO tidak akan ikut campur masalah negara lain.

Seakan menelan ludah sendiri, NATO malah memberikan bantuan senjata pada Ukraina untuk membalas serangan Rusia yang malah membuat kondisi semakin menegang, bukan memberi solusi perundingan, malah peperangan.

Amerika dan NATO seakan tutup mata akan hal ini, mereka tidak mengingat invasi 2003 pada Afganistan yang membuat Timur Tengah kacau sampai saat ini.

Tidak hanya Afganistan, Irak pun jadi korban invasi tidak beralasan Amerika dan sekutunya, lebih dari 100 ribu warga menjadi korban perang ini, dengan dalih bahwa Saddam Hussein memiliki senjata mematikan, mereka memborbardir Irak tanpa belas kemanusiaan.

Lebih parahnya lagi, baik PBB, Amerika, maupun Barat tampak tidak peduli dengan invasi Israel terhadap Palestina. Para tentara Israel seperti robot tak berkemanusiaan membunuh warga, dari anak kecil sampai dewasa menjadi korban keserakahan mereka.

"Sanksi setelah 5 hari serangan Putin atas kejahatannya (kepada Ukraina). 70 tahun penindasan terhadap Palestina justru tidak diberi sanksi," kata Barret selaku senator Irlandia.

"Jika Anda ingin memiliki standar moral, maka harus konsisten. Jika tidak, maka itu bukan standar melainkan hanya olok-olokan saja," tegasnya.

Tidak bisa dipungkiri, bukan rahasia umum lagi bahwa Amerika sampai saat ini masih berusaha memberikan pengaruhnya di seluruh dunia dengan menjadi negara yang selalu ikut campur tanpa penyelesaian urusan negara lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun