Dipengujung tahun 2021 kemarin, Indonesia dilanda banyak sekali bencana alam, dari banjir bandang, tanah longsor, hingga meletusnya Gunung Semeru. Duka pun melanda para korban diakhir tahun 2021.
Tahun berganti, kini kita baru saja memasuki tahun baru 2022. Sekali lagi, Indonesia masih dirundung bencana alam, sebut saja gempa Banten yang baru saja terjadi dengan kekuatan 6.7 SR.
Tercatat 1.500 rumah rusak akibat gempa bumi ini, bahkan beberapa daerah di Jawa Barat seperti Sukabumi dan Bogor masih bisa merasakan getaran dari gempa ini.
Kerusakan terparah terjadi di daerah Pandeglang dengan 262 unit rumah rusak parah, 289 rusak sedang, dan 663 unit rumah rusak ringan. Selain Banten, berbagai daerah seperti Jember, Malang, Sumatra Utara juga sering dilanda gempa.
Lebih lanjut, seringnya Indonesia dilanda gempa bumi disebabkan oleh adanya pertemuan lempeng tektonik, yaitu lempeng Asia dan Australia, tepat berada dibawah wilayah Indonesia.
Pertemuan kedua lempeng tektonik tersebut nyatanya kerap menimbulkan pergesekan dan pergeseran, hal ini lah yang kemudian memicu terjadinya gempa bumi.
Berkaca dari hal tersebut, pemerintah Indonesia perlu meningkatkan sosialisasi tentang pentingnya mitigasi bencana, khususnya bencana alam berupa gempa bumi. Hal ini dilakukan agar masyarakat tau apa yang harus diperbuat ketika terjadi gempa bumi. Berikut adalah beberapa langkah mitigasi bencana ketika terjadi gempa bumi.
1. Bila terjadi gempa dan anda masih berada di ruangan atau bangunan bertingkat, segera upayakan untuk keluar dan mencari tempat terbuka, usahakan jangan panik dan tetap tenang.
2. Jangan sekali-kali menggunakan lift untuk turun ke lantai dasar, sebab ditakutkan bila gempa berskala besar akan membuat lift terguncang dan malah lepas dari pengamannya.
3. Bila ada dirumah, kita bisa bersembunyi dibawah meja yang kokoh untuk menghindari jatuhan sesuatu yang akan menimpa kepala kita.