Belum selesai kita menghadapi pandemi covid-19 dengan varian Delta nya, sekarang muncul lagi jenis baru bernama Omicron. Meski belum menginfeksi dunia, namun beberapa negara, termasuk Indonesia sudah melaporkan adanya kasus terinfeksi yang diduga disebabkan oleh varian Omicron.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus seperti yang sudah lalu, maka pemerintah Indonesia akan melakukan program vaksin booster (dosis ketiga) yang direncanakan mulai 12 Januari mendatang.
Pemerintah, khusus nya Kementerian Kesehatan menilai bahwa vaksinasi dosis kedua belum cukup menangani mutasi covid-19 Omicron.
Pada awal perilisannya, vaksin booster hanya diperuntukan untuk para tenaga kesehatan, tetapi sekarang sudah diperluas untuk umum. Target vaksin booster ini adalah masyarakat umur 18 tahun ke atas.
Meski begitu, yang menjadi polemik adalah masih banyaknya masyarakat yang takut akan kegiatan vaksinasi, terlebih lagi sekarang ada dosis ketiga.
Dengan adanya masalah tersebut, pemerintah dan Kementerian Kesehatan harus lebih memberikan arahan dan sosialisasi tentang vaksin booster itu sendiri dan apa manfaat dibaliknya, khusus nya bagi penduduk desa yang masih kurang tau tentang vaksinasi.
Ditambah lagi banyak nya berita buruk tentang penanganan covid-19, dari penyalahgunaan hingga vaksin kosong, makin meresahkan masyarakat.
Kendati demikian, di tahun 2021 kemarin, kegiatan vaksinasi sudah berjalan cukup baik. Dimana sekarang tinggal pemerataannya.
Terdapat dua pilihan dalam vaksin booster ini, gratis dan berbayar mandiri. Untuk vaksin booster pemerintah dikhususkan untuk pemilik BPJS, lansia, dan yang rentan lainnya. Pemeberian vaksin dosis ketiga ini tidak bersifat wajib, tapi pilihan diri sendiri.
Kemudian masalah harga vaksin booster, Kemenkes menyatakan belum bisa memberikan patokan harga untuk vaksin booster ini, namun menurut penjelasan Budi Gunandi selaku Menteri Kesehatan harga vaksin booster mandiri kemungkinan dibawah 300 ribu.
"Harganya dibawah 300 ribu," ujar Budi Gunandi dalam tayangan KompasTV dikutip dari Tribunnews.
Saat ini masih dilakukan penelitian mengenai jenis vaksin apa yang cocok untuk dijadikan dosis tiga dengan menunggu rekomendasi dari
Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan Badan Pangan, Obat, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H