Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Ketika Transportasi Konvesional Lebih Diminati Ketimbang Transportasi Umum!

9 Desember 2021   05:40 Diperbarui: 9 Desember 2021   05:43 2276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring semakin pesatnya laju urbanisasi di Indonesia, kebutuhan transportasi publik, khususnya darat tentu akan mengalami peningkatan. Dimana saat ini bermunculan moda transportasi dengan sistem yang lebih modern, sebut saja ojek online.

Bicara soal ojek online, saat ini sudah ada beberapa pilihan, dimana Go-jek, Grab menjadi platfrom yang paling mendominasi. Tentu keberadaan ojek online ini sangatlah membantu keberadaan para pekerja, terkhusus daerah perkotaan.

Penduduk yang padat dengan transportasi umum yang kian berkurang membuat banyak pengguna moda transportasi memilih menggunakan ojek online ketimbang transportasi umum.

Komunitas Konsumen Indonesia (KKI) juga membuktikan hal itu. Mereka mengadakan survei kepuasan dan keseringan masyarakat memilih transportasi. 

David M.L selaku ketua Komunitas Konsumen Indonesia membeberkan hasil surveinya yang  mereka lakukan terhadap 625 responden, 91 persen menggunakan ojek online, 40 persen taksi online, dan 33 persen menggunakan KRL, terakhir 25 persen menggunakan transportasi umum, seperti bus dan angkot.

Dilihat dari hasil survei ini, bisa kita lihat bahwa masyarakat semakin melek teknologi, sebab dalam pemesanannya menggunakan aplikasi dan jaringan internet.

Ketertinggalan transportasi umum dari ojek online atau konvesional ditengarai beberapa faktor, yaitu;

1. Hemat Waktu dan Tenaga
Bisa diartikan seperti saat kita akan pergi pada pagi-pagi buta, jelas bila kita menunggu seperti angkot tidak akan kita temui, kalaupun ada, perlu waktu untuk menunggu. Disini transportasi konvesional atau gojek bisa kita pesan jam berapa pun, bahkan jam 12 malam pun masih bisa.

2. Pembayaran Lebih Modern
Platfrom seperti Gojek, Grab, dan Uber disini menawarkan pembayaran non tunai melalui aplikasi online, sebut saja linkaja, gopay, dan ovo, yang secara tidak langsung menunjukan penggunaan teknologi yang cukup baik.

3. Harga Lebih Murah
Tidak bisa dipungkiri bahwa transportasi konvesional seperti Gojek, Grab, dan Uber memiliki banyak diskon, bahkan kadang malah tidak bayar.

4. Keamanan dan Kenyamanan Lebih
Bicara soal keamanan, nyatanya memang transportasi online lebih aman ketimbang kendaraan lain, selain kereta. Keamanan ojek online pun tidak main-main, dengan tetap nematuhi protokol kesehatan, kompetensi pengemudi pun sudah baik, fasilitas lebih memadai dan terjaga, kemudian tidak kebut-kebutan di jalan jelas memberikan rasa nyaman pada penumpang.

5. Kompetensi Pengemudi yang Lebih Baik
Dalam proses perekrutan pekerja, transportasi konvesional tampak lebih terstruktur dan teruji daripada transportasi umum, bisa kita ambil contoh saat ini, bila kita ingin menjadi driver Gojek, maka harus tes mengemudi terlebih dahulu, layaknya tes sim.

Sementara itu, untuk perekrutan pekerja transportasi umum, kebanyakan hanya memenuhi klasifikasi pekerjaan yang diminta, tanpa mengetahui lebih jauh bagaimana sang pelamar praktek dilapangannya, berhati-hati atau kebut-kebutan.

Bila sudah begini, kelayakan trasportasi umum harus diperhatikan, kemudian kompetensi pengemudi pun dites terlebih dahulu. Jelas kedua hal ini akan berkaitan dengan angka kecelakaan di jalan yang mayoritas terjadi karena kelalaian pengemudi atau ketidaklayakan armada.

Kendati demikian, sebenarnya agak kasihan kepada para pengemudi transportasi umum, sebab penumpang semakin sepi. Armada kendaraannya pun banyak yag tidak layak.

Oleh karena itu, pemerintah harus ikut andil dalam pengembangan transportasi umum dan solusi sosialisasi untuk menarik kembali minat masyarakat. Para kru nya pun harus dilatih agar menjadi pengguna jalan yang lebih tertib lagi, agar penumpang tidak gelisah dan enggan menggunakan transportasi umum.

Hal ini memang sudah bisa diprediksi sebagai wujud perkembangan teknologi modern.

Disisi lain, bila kita bicara soal kecelakaan transportasi umum, semua jenis transportasi jelas memiliki resiko, khususnya kecelakaan, entah karena human eror, ataupun memang sudah takdir, yang terpenting tetap berdoa ketika akan berpergian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun