Mohon tunggu...
Andri Kurniawan
Andri Kurniawan Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Tulislah apa yang kamu pikirkan, cintailah apa yang menjadi milikmu. Kita semua berjalan menuju kesuksesan dengan caranya masing-masing, sebab ada yang harus dinanti, didoakan, serta diusahakan.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Museum Purbakala Sangiran: Tempat Edukasi Manusia Zaman Dulu yang Mendunia!

22 Oktober 2021   03:00 Diperbarui: 22 Oktober 2021   03:04 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terlihat para anggota Pemkab Jawa Tengah sedang berfoto di monumen Museum Sangiran (sumber: dprd.jatengprov.go.id)

Sangiran
Di masa sekarang, berbagai macam tempat hiburan tersedia untuk kita, bisa untuk sekedar refreshing, atau bahkan sarana edukasi, seperti pantai, gua, dan museum.

Mari kita berfokus ke museum, tempat rekreasi sekaligus sarana edukasi yang cocok untuk para pelajar mengenal sesuatu. Kita ambil contoh Museum Purbakala Sangiran.

Museum Purbakala Sangiran merupakan museum arkeologi yang mengoleksi berbagai peninggalan manusia purba sekaligus kebudayaan yang dibawakan oleh mereka. Museum ini terletak di Sragen, Jawa Tengah.

Museum Sangiran sendiri berada di wilayah yang kental akan sejarah manusia purba, yaitu ditanah Sangiran. Kita dapat melihat berbagai keadaan yang bisa dikatakan menggambarkan mengenai kehidupan lampau.

Peninggalan ini dapat kita temui disepanjang wilayah Sangiran dengan luas mencapai 56 km meliputi empat kecamatan yaitu Kecamatan Kalijambe, Plupuh, dan Gemolong yang termasuk di wilayah Sragen, serta Kecamatan Gondangrejo di wilayah Karanganyar.

Keberadaan situs Sangiran ini sangatlah penting bagi kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan wawasan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam disiplin ilmu arkeologi, paleontologi, antropologi, biologi, serta geologi.

Berbagai fosil peninggalan manusia purba dspat ditemukan dilapisan tanah Sangiran. Hal ini disebabkan adanya erosi yang cukup besar di Sangiran yang disebabkan oleh adanya dua sungai besar, yaitu Sungai Cemoro dan Bengawan Solo.

Oleh karena itu, situs Sangiran masuk dalam UNESCO sebagai tempat bersejarah yang dilindungi. Tak ayal Museum Sangiran ini sebenarnya sudah dikenal di mata dunia. 

Hal ini dibuktikan dengan kedatangan para peneliti maupun mahasiswa yang akan melakukan kajian di daerah Sangiran ini, tidak jarang para peneliti dari mancanegara pun ikut berpartisipasi dalam penelitian.

Museum Sangiran
Kembali ke museum, saat kita berkunjung ke Museum Sangiran ini, kita akan disambut oleh monumen berwajah manusia purba. Sebelum masuk, biasanya para pengunjung menyempatkan diri untuk sekedar berfoto di dekat monumen selamat datang tersebut.

Museum Sangiran ini didirikan karena makin banyaknya para pengunjung yang penasaran dengan penemuan berbagai fosil manusia purba dan kebudayaannya. Ide pembangunan museum sendiri mulai digagas sekitar tahun 1975 an oleh Kepala Desa waktu itu, Bapak Totomarsono.

Museum Sangiran ini memiliki gaya bangunan khas Jawa Tengah, yaitu seperti Joglo dengan pahatan khas zaman dahulu disetiap sudut ruangannya.

Tampak salah satu sudut ruangan dari Museum Sangiran (sumber: tribunnews.com)
Tampak salah satu sudut ruangan dari Museum Sangiran (sumber: tribunnews.com)
Masyarakat sendiri kerap menyebut Museum Sangiran ini dengan Museum Manusia Purba Sangiran, bukan tanpa alasan, sebutan ini disematkannya karena adanya berbagai koleksi fosil manusia-manusia purba.

Museum Sangiran ini memiliki beberapa ruangan didalamnya, seperti ruang pameraan, aula, laboratorium, perpustakaan, ruang audio visual, gudang penyimpanan, musholla, toko souvenir, tidak lupa juga tempat parkir.

Untuk koleksi fosil manusia purba, Museum Sangiran ini memiliki beberapa koleksi seperti Australopithecus Africanus, Pithecantrophus Mojokertensis, Pithecantropus Robustus, Homo Soloensis, Homo Neandherthal Eropa, Homo Neandherthal Asia, serta Homo Sapiens.

Replika cara berjalan manusia dari masa ke masa di Museum Sangiran (sumber: travelingyuk.com)
Replika cara berjalan manusia dari masa ke masa di Museum Sangiran (sumber: travelingyuk.com)
Di museum ini juga terdapat berbagai peninggalan berupa artefak-artefak untuk kehidupan sehari-hari manusia purba seperti serpih, bilah, kapak persegi, batu bola, serta kapak perimbas dan penetak, serta berbagai fosil hewan purba zaman dulu seperti fosil gajah, buaya, dan harimau.

Untuk memperjelas sejarahnya, disediakan audio dan penjelasan di sisi terdekat dari peninggalan yang dipajang di museum, tentu hal ini bertujuan agar masyarakat yang berkunjung bisa memahami dan menyerap sejarah dari peninggalan yang mereka amati.

Tiket masuk Museum Sangiran terbaru tahun 2021 ini yaitu 10.000 rupiah per orang. Buka pada hari Selasa sampai Minggu dengan jam kunjungan 09.00 pagi sampai 16.30 sore.

Museum Sangiran ini bisa menjadi saksi tentang adanya manusia purbakala yang mengalami perkembangan kebudayaan dari masa ke masa. Ini sangatlah penting, sebab manusia adalah pelaku sejarah itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun