Kaguya menjalani hari-harinya seperti manusia biasanya. Sampai hal mengerikan pun terjadi, kesalahpahaman membuat Kaguya seakan dihianati. Ia pun pergi ke pohon suci atau pohon shinju untuk mengambil buah cakra yang telah membesar, kemudian memakannya.
Saat itu Kaguya sedang mengandung anak dari ketua desa yang bernama Tashi.
Dimana seharusnya buah cakra tersebut dimakan oleh Isshiki yang memiliki kasta lebih tinggi dari Kaguya. Hal ini belum diketahui oleh Isshiki.
Kaguya pun seketika memperoleh kekuatan luar biasa yang mengerikan, seketika satu desa diporak-porandakan olehnya, suaminya pun menjadi korban keganasan dari Kaguya.
Semua warga desa dijadikan makanan untuk menumbuhkan buah cakra kembali. Kaguya pun tidak lupa merawat kedua anaknya yang bernama Hagoromo (rikudou Sennin) dan Hamura.
Sampai pada suatu ketika Kaguya teringat kembali kepada rekan Otsutsukinya, Isshiki. Mereka pun bertemu, Isshiki tentu kaget dengan perubahan yang dialami Kaguya yang kini sudah memiliki kekuatan luar biasa dengan dua mata byakugan dan satu mata rinnegan di dahi.
Isshiki pun marah pada Kaguya yang telah menghianatinya, yang mana harusnya dialah yang memakan buah cakra, bukan Kaguya yang akan ditumbalkan untuk pohon suci.
Kaguya pun demikian, ia yang sudah memiliki anak dan keluarga di bumi tentu tidak ingin mati sia-sia karena pengorbanan untuk klannya.
Pertempuran mereka berdua pun terjadi, Kaguya yang telah menguasai jutsu dan cakra yang luar biasa tentu diatas kertas dapat mengalahkan Isshiki yang masih dengan kemampuan aslinya.
Jutsu mengerikan pun di keluarkan Kaguya untuk membunuh Isshiki, jutsu besi penghancur, rikudou gedodama, sampai jutsu pindah dimensi. Pertempuran berlangsung sengit. Kaguya pun akhirnya keluar sebagai pemenang, hal ini mengacu pada salah satu tayangan di Boruto episode 214 yang memperlihatkan kondisi Isshiki yang terlihat sekarat dengan badan yang tidak utuh.
Isshiki pun kabur dari Kaguya untuk menghindar dari kematian, dalam kondisi sekarat, Isshiki berusaha mencari seseorang untuk dijadikan inang, ia kemudian menemukan seorang biksu bernama Jigen.